Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penganiayaan Relawan di Boyolali

Relawan Agus-Fajar di Boyolali Dianiaya Orang Tak Dikenal, 7 Pengacara Diturunkan Kawal Kasusnya 

Tim hukum Paslon 02, Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana menerjunkan 7 pengacara untuk mengawal kasus penganiayaan relawannya.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Hartoyo (kiri), relawan salah satu paslon dalam Pilkada Boyolali, melaporkan penganiayaan yang menimpanya ke Polres Boyolali, Selasa (22/10/2024) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Relawan Pasangan Calon (Paslon) 02, Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana dianiaya di Boyolali

Korban bernama Hartoyo (40) warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono. 

Hartoyo yang juga tukang cuci motor itu dianiaya di jalan Dukuh Padas, Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono. 

Merespons kejadian ini, tim hukum Paslon 02, Taryono mengatakan ikut mengawal kasus ini. 

"Untuk mengawal kasus ini ada 5-7 lawyer yang akan masuk di sini (Kasus ini) untuk mendampingi. Kita melaporkan kejadian ini kepada Polres Boyolali," kata Taryono.

Mantan Ketua Bawaslu Boyolali itu berharap Polisi dapat mengungkap dua orang pelaku yang diduga telah menganiayaan relawan pemenangan ini.

Taryono belum bisa menyebut dua pelaku ini dari mana.

Hanya saja, lanjutnya, jika kedua pelaku ini terindikasi memiliki kaitannya dengan teror terhadap korban yang dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Sebelum Dianiaya, Relawan Salah Satu Paslon Pilkada di Boyolali Sempat Dapat Teror, Polisi Selidiki

Dimana, sebelum kejadian ini, korban sempat mendapatkan beberapa kali teror.

Teror itu agar korban tak lagi bergerak dalam memenangkan paslon 02 yang didukung.

"Saya belum bisa menyebutkan ini dari kelompok apa, tapi memang ada indikasi ke situ (pelaku dari lawan politik)," katanya.

Berbagai informasi teror yang dialami korban telah disampaikan ke penyidik.

Termasuk informasi viralnya rekaman suara terhadap korban di media sosial TikTok.

Informasi dari kliennya ini akan menjadi petunjuk bagi penyidik dalam mengungkap kasus ini.

"Jadi kita belum bisa memastikan apakah ada kaitannya atau enggak. Tapi kita sedang mendalami untuk ke situ," katanya.

Taryono menambahkan saat ini korban yang mengalami luka bengkak telah melakukan pemeriksaan medis dan visum.

Penganiyaan itu dilakukan dengan menggunakan tangan kosong. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved