Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sritex Dinyatakan Pailit

Karyawan Pakai Pita Hitam Selamatkan Sritex, tapi Wamenaker Sebut Tak Ada yang Perlu Diselamatkan

Wamenaker menyebut kondisi Sritex saat ini tidak ada yang perlu diselamatkan. Padahal beberapa waktu lali karyawan sritex pakai pita hitam.

Istimewa
Tangkapan layar instagram PT Sritex, Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mulai mengenakan pita hitam di lengan tangan mereka sebagai bentuk solidaritas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Karyawan Sritex memakai pita hitam bertuliskan Selamatkan Sritex

Ini sebagai bentuk solidaritas dan pernyataan sikap setelah perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang pada 21 Oktober 2024. 

Pita hitam yang dikenakan para karyawan tersebut bertuliskan "Selamatkan Sritex" dan juga diunggah di akun media sosial Instagram resmi PT Sri Rejeki Isman Tbk.

Dalam unggahannya, PT Sritex menuliskan pesan seperti berikut: 

Black Ribbon, Selamatkan SRITEX. Pita hitam di lengan keluarga besar SRITEX bukan cerita tentang kesedihan, melainkan cerita tentang momentum kebangkitan. Pita Hitam di SRITEX adalah simbol terkumpulnya energi kolektif seluruh keluarga besar SRITEX untuk bersama-sama memperjuangkan masa depan yang lebih baik.

Namun, kondisi ini dijelaskan lain oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Wamenaker RI), Immanuel Ebenezer Gerungan. 

Baca juga: PERNYATAAN Wamenaker Pasca Temui Buruh Sritex di Sukoharjo : Tidak Ada yang Perlu Diselamatkan

Dia mengatakan, tidak ada langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo.

Hal itu disebabkan PT Sritex mengakui tidak ada kendala terkait dengan putusan Pengadilan Niaga Kota Semarang yang memutuskan PT Sritex pailit.

Apalagi soal pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Tidak ada yang perlu diselamatkan, semua sudah terselamatkan. Tidak ada kendala apa-apa," kata Immanuel kepada awak media, Senin (28/10/2024).

Selain itu, Immanuel mengaku tidak ada karyawan PT Sritex yang terkena PHK imbas dari permasalahan ini.  

"Jawabannya tadi ya, di Sritex ini tabu kata PHK. Jadi tidak ada kata PHK, kata tabu itu membuktikan tidak mungkinnya PT Sritex melakukan PHK terhadap puluhan ribu karyawan," ujarnya.  

Selain itu, ia juga menjelaskan konsep kekeluargaan di PT Sritex sangatlah bagus. 

"Bagi karyawan, PT Sritex merupakan rumah kedua meraka. Banggalah kita punya buruh yang patriotik dan banggalah kita mempunyai pengusaha seperti pak Iwan yang sangat patriotik," terangnya.

Ia juga menyebut, pesan dari Presiden Prabowo untuk menekankan jiwa patriotik.

"Kita butuh buruh yang patriotik, dan kita temui di Sritex," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved