Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2024

Respati Ardi Siap Atasi Limbah Pabrik Kampung Debegan Mojosongo Solo, Diteriaki Warga 'Ganteng Gini'

Respati mengungkapkan, ke depan akan lebih memperhatikan bagian-bagian Kota Solo mana saja yang perlu dibenahi ataupun diganti

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Istimewa
Tampung Keluhan Soal Limbah Pabrik, Respati Malah Diteriaki Ibu-ibu, ‘Ganteng Gini Siapa yang Gak Mau? 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mengisi waktu untuk lebih dekat dan mengenal warga, calon Wali Kota Solo nomer urut 2, Respati Ardi ditemani sang istri, Vennesa Winestasia, menyambangi sarasehan bersama warga di Kampung Debegan, Mojosongo, Solo, Senin (28/10/2024).

Sudah tidak sabar untuk bertemu Respati, sejumlah warga tampak menunggu di ujung gang. Antusias warga sangat heboh saat Ketua HIPMI itu melangkahkan kakinya menyusuri gang yang terletak di pinggir sungai.

“Saya Respati Ardi calon Wali Kota Solo nomer urut 2, mohon doa restu dan dukungannya agar bermanfaat untuk warga dan masyarakat Kota Solo,” sapa Respati saat menyalami satu per satu warga. 

Sesampainya di pos kamling, Respati disambut ratusan warga yang sudah membawa tabloid Solo Pasti Maju dan mulai meneriakkan yel-yel, “RESPATI - ASTRID? MENANG! MENANG! MENANG!”
“RESPATI - ASTRID? MENANG! MENANG! MENANG!”

“Ganteng gini siapa sih yang enggak mau?!” celetuk warga sesaat sebelum dimulainya acara.

Sejumlah tokoh masyarakat turut memberi sambutan.

“Saya di sini mewakili seluruh warga, mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Respati dan Ibu Vennesa yang sudah meluangkan waktunya untuk bertemu kami semua. Saya pribadi sangat yakin, Mas Respati bisa dan mampu memimpin Kota Solo lebih maju lagi,” tandas Agustanto. 

“Mohon maaf kalau ada bau yang tidak sedap nggih, Mas. Karena kendala kami ya ini, bau sungai akibat limbah pabrik tahu yang berada tidak jauh dari sini Mas. Kami semua sangat terganggu dengan adanya pembuangan limbah pabrik tahu tersebut,"

"Tidak hanya mengganggu pernafasan, tetapi juga mengganggu tumbuh kembang anak. Akibatnya, akan banyak sekali anak yang stunting dengan dibiarkannya limbah pabrik tahu ini mencemari sungai. Untuk solusi dari Mas Respati sendiri bagaimana nggih?” lanjut Agustanto.

Selanjutnya, Respati mulai memperkenalkan diri, sederet visi-misinya, serta program yang akan dibawanya.

“Untuk PKH pembagiannya sudah rata atau belum Ibu-ibu?” tanya Respati.

“Belummm!” sahut seluruh ibu-ibu yang hadir. Respati menegaskan adanya peninjauan ulang terkait PKH dan bantuan lainnya agar rata dan tepat sesuai sasaran. 

"Untuk UMKM, saya dan Mbak Astrid mempunyai program yang namanya ‘bantu modal’ dan ‘bantu jual’. Apabila sudah mempunyai sistem penjualan yang bagus, kita akan tambahkan modal berupa barang dagangan maupun gerobak,"

"Kenapa barang? Karena kalau uang nanti dibuat bayar Vario.” ungkap Respati disusul tawa warga yang membenarkan hal tersebut. 

Tak lupa, Respati juga menjawab keresahan warga lantaran sungai yang tercemar limbah pabrik tahu tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved