Tangis Pedagang Pasar Karanggede Boyolali Pecah, Beras Senilai Puluhan Juta Ludes Terbakar 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Bu Tini salah salah satu pedagang beras di Pasar Karanggede tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Dia nampak menangis di tengah puing-puing kios yang rata dengan tanah.

Dia yang mengalami gejala stroke pun hanya bisa duduk termenung di samping suami dan anak-anaknya yang tengah mengais beras gosong yang belum jadi abu.

Beberapa kerabatnya pun silih berganti datang untuk memberikan semangat dan menabahkan hatinya.

Karena memang kebakaran ini membuatnya terpukul.

Beras senilai hingga Rp 20an juta ludes terbakar.

Dia pun tak menyangka jika usaha dagangnya sejak 40 tahun lalu ludes dalam hitungan jam.

Apalagi, kemarin dia dan banyak pedagang masih berjualan.

"Ndek wingi Minggu Wage ( kemarin hari Minggu Wage masih jualan). Ngantos jam kaleh (Kemarin jualan sampai jam 14.00 WIB)," kata Warga Desa Tegalsari, Kecamatan Karanggede ini.

Saat meninggalkan pasar, kiosnya masih penuh dengan beras.

Namun sayang, jelang tengah malam, dia mendapatkan kabar yang membuatnya syok.

Apalagi suara letupan-letupan yang terdengar dari rumahnya kian membuatnya gemetaran.

Dia pun hanya bisa meratapi barang dagangannya dari rumah.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Pasar Karanggede Boyolali, Korsleting Listrik Salah Satu Kios 

"Kulo kan gejala stroke. Jadi arep ge mlaku rekoso (saya tidak ke pasar. Saya punya penyakit gejala stroke. Jadi buat jalan susah)," ujarnya.

Akibat kebakaran ini, dia mengaku menderita kerugian hingga Rp20-an juta.

Baginya, nilai kerugian itu sangat besar.

"Arto sak mono nek kanggone kulo gih pun katah. Gih Munggah mudun gih Rp 20 juta (Kerugian Rp 20an juta. Buat saya itu sangat banyak)," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan, Tri Rokayah pedagang sembako lainnya.

"Kemarin masih jualan sampe sore. Tidak ada gejala apa-apa," ujarnya.

Kebakaran ini membuatnya merugi hingga seratusan juta.

Tiga kios pasar yang penuh dengan barang dagangan sembako ludes.

"Tiga kios. Sini penuh, sana penuh semua. Beras 6 ton, gula minyak. Seratusan juta," pungkasnya. (*)