Bantah Ada Penganiayaan, Tim Rober-Adhe Sebut Keterangan Tukang Pijat di Karanganyar Salah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tim hukum Rober-Adhe membantah keras pernyataan Tukang Pijat asal Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. 

Tukang pijat bernama Sutarman itu mengaku dianiaya pendukung Cabup-cawabup dari Rober-Adhe.

Ini gegara mencopot APK. 

Tuduhan tersebut kemudian dibantah keras oleh tim Hukum Rober-Adhe.

Mereka menyebut Sutarman memberikan keterangan yang salah dan tidak sesuai.

Kepada wartawan, Koordinator Tim Advokasi Hukum Rober-Adhe, Hari Daryanto membantah keras dengan kronologi yang disampaikan kuasa hukum Sutarman.

"Saya malah heran. Saya baca berita kok salah semua," kata Hari, Jum'at (8/11/2024).

Hari mengatakan kronologi saat itu, tidak sedang hujan.

Selain itu, Surtaman dibawa ke Joglo Dawan kediaman rumah milik Rober Christanto ini agar tidak diamuk massa.

"Jadi dia cerita kondisinya hujan, saat itu tidak hujan dia dibawa ke Dawam justru  untuk diamankan agar tidak dipukul orang-orang itu sebenarnya nanti kita buktikan apa yang disampaikan pelapor," kata dia.

Dia membantah keras adannya penganiyaan saat itu.

Baca juga: Duduk Perkara Saling Lapor Tukang Pijat dan Pendukung Rober-Adhe di Karanganyar, Gegara APK

Menurutnya, keterangan yang disampaikan Sutarman hanya sepihak dan merupakan kampanye hitam untuk Paslon Rober-Adhe.

"Tidak ada penganiayaan saat itu dan bisa dibuktikan di persidangan dan saya kira tidak (merugikan Rober-Adhe), karena itu hanya sepihak biasa di musim kampanye black Campaign dan tidak berpengaruh pada berlian," ucap dia.

Dia mengatakan keterangan Sutarman berubah-ubah.