Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2024

Bawaslu Solo Kritik Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara Beda Tempat, Tak Sesuai Kondisi Riil

Bawaslu Solo mengkritik KPU Solo. Ini terkait dengan simulasi pemungutan dan perhitungan suara di lokasi yang berbeda.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Solo Agus Listyo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - KPU Kota Solo mengadakan simulasi pemungutan dan perhitungan suara di lokasi yang berbeda pada Sabtu (9/11/2024).

Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Solo, Agus Listyo pun berpendapat bahwa ini jauh dari substansi simulasi untuk sedekat mungkin dengan pelaksanaan sesungguhnya.

Pemungutan suara dilakukan di SMA Kristen 1 Surakarta.

Sedangkan perhitungan dilakukan di Kantor KPU Surakata.

Menurutnya, KPU hanya ingin menghitung estimasi waktu pelaksanaan tanpa mempertimbangkan hal-hal teknis lain.

“Tentunya itu kan situasional. KPU hanya bernafsu mengejar berapa menit yang dibutuhkan. Dari simulasi diselesaikan dalam berapa menit. Diperkirakan apakah nanti terpenuhi atau tidak,” jelasnya.

Baca juga: Mengorek Penghasilan Petugas Pelipat Surat Suara di KPU Klaten, Per Orang Bisa Raup Rp420 Ribu

Padahal, menurutnya banyak hal yang perlu diperhitungkan.

Termasuk misalnya bagaimana jika ada komplain terkait perhitungan surat suara.

“Itu juga harus menjadi perhitungan sendiri (protes saat perhitungan),” jelasnya.

Selain dilakukan di lokasi yang berbeda, simulasi kali ini juga tidak melibatkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) riil.

“PTPS kita kan sudah terbentuk. Pengawas TPS tidak diambil dari PTPS senyatanya. Padahal substansi dari simulasi bagaimana mempraktekkan mendekati keaslian,” ungkapnya.

Jika simulasi melibatkan petugas yang akan terlibat di pelaksanaan sesungguhnya, maka akan terlihat apa saja kendala yang ditemui dan segera melakukan langkah mitigasi untuk meminimalisasi dampak buruk.

“Maka dari itu lebih save mendekati sebenarnya KPPS diambil dari KPPS sini. KPPS sudah dilantik,” jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved