Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Klaten 2024

Cabup Klaten Nomor Urut 2 Herry Wibowo Jalan Kaki 500 Meter ke TPS Buat Mencoblos, Ini Alasannya

Herry Wibowo berangkat ke TPS dengan berjalan kaki, lokasi TPS sendiri berada tidak jauh dari kediamannya, sekitar 500 meter.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Calon bupati Klaten nomor 2 Herry Wibowo menggunakan hak pilihnya di TPS 3 Dukuh Metuk Kidul, Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten  Klaten pada Rabu (27/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Calon bupati Klaten nomor urut 2 Herry Wibowo menggunakan hak pilihnya di TPS 3 Dukuh Metuk Kidul, Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten  Klaten pada Rabu (27/11/2024).

Herry sendiri berangkat ke TPS dengan berjalan kaki, lokasi TPS sendiri berada tidak jauh dari kediamannya, sekitar 500 meter.

Dari pantauan TribunSolo.com, Herry mengenakan baju putih bersama istri dan keluarga.

Herry sebelumnya terlihat meminta antri kepada petugas, karena terdapat antrian warga yang hendak menggunakan hak pilih.

Namun, oleh petugas ia diberi prioritas karena merupakan calon bupati.

"Bismillah, (persiapan) salat duha. Kemudian berjalan kaki dari rumah berangkat ke TPS," ujar Herry.

Baca juga: Pasca Mencoblos, Cabup Klaten Nomor Urut 3 Hamenang Pamer Tinta di 3 Jarinya Bersama Istri

Baca juga: Puluhan Pelanggan Ayam Goreng Mbah Karto di Sukoharjo Berebut Foto dengan Jokowi, Sampai Antre

Herry menyebut, jalan kaki merupakan hal yang baik untuk kesehatan.

"Dan di sini tidak ada parkir kendaraan bermotor. Jadi lebih nyaman kita berjalan kaki, sekaligus menyapa warga sekitar," ucapnya..

Mengenai hasil Pilkada, Herry mempercayakan kepada tuhan mengenai hasil yang terbaik.

"Insyaallah bupati terpilih nanti membawa perubahan lebih baik, lebih maju, madiri dan sejahtera," kata Herry.

Ia menjunjung tinggi kehormatan, persatuan, kedamaian dan kualistas hasil pemilihan. Agar memiliki kualitas yang baik.

Didalam kontestasi itu pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Pada prinsipnya sebagai warga negara yang baik, kalah menang hal yang lumrah," jelasnya.

"Kita harus jaga persatuan, kesatuan, dan kedamaian anak bangsa. Jadi tidak perlu yang menang euforia, yang kalah kemudian terbawa perasaan kemudian mereka terprovokasi dan menyulut permasalahan-permasalahan yang sebelumnya tidak perlu terjadi," pungkasnya.

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved