Sepanjang 2024, Angka Kematian Demam Berdarah di Solo Capai 11 Kasus, 9 di Antaranya Anak-Anak

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tenny Setyoharini mengungkapkan sebanyak 11 orang meninggal akibat demam berdarah sepanjang tahun 2024.

Sebanyak 9 orang di antaranya masih di bawah umur.

“Kematian 11 orang. Umur 0-5 tahun ada 2 orang, 6-10 tahun ada 4 orang. 11-15 tahun ada 3 orang, dewasa 2 orang,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Senin (2/12/2024).

Ia pun meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala demam berdarah. Dengan demikian penanganan bisa dilakukan sedini mungkin untuk menghindari resiko kematian.

“Jika merasa panas, muntah, mual, lesu untuk segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Sehingga tidak mengalami keterlambatan penanganan,” jelasnya.

Secara umum ia juga mengungkapkan kasus demam berdarah tahun 2024 naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

“Kalau jumlah kasusnya dibanding 2023 mengalami kenaikan 2 kali lipat. Dulu 99 sekarang 211,” ungkapnya.

Baca juga: Menuju Akhir 2024, Kasus Demam Berdarah di Solo Naik Dua Kali Lipat dari 2023

Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ini merupakan cara paling efektif menanggulangi penularan demam berdarah.

“Sehingga perlu kewaspadaan. Jangan bosan-bosan melakukan PSN secara rutin,” jelasnya.

Meski dari tahun lalu dan tahun ini meningkat, sebenarnya tren di dalam tahun ini cenderung menurun. Semester pertama mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Di Kota Surakarta sejak semester 2 tahun 2024 trennya sudah menurun,” terangnya.

(*)