3 Fakta Pindahnya Kantor Pemkab Sragen ke Kelurahan Sine, Gedung Lama Bakal Disulap Jadi Alun-alun

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN -  Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen resmi pindah ke gedung baru, di Kantor Pemda Sragen Terpadu di Jalan Dr. Sutomo, Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

Kantor Pemkab Sragen resmi pindah pada Senin (9/12/2024).

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sudah berkantor di sana.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun TribunSolo.com terkait pindahnya Kantor Pemkab Sragen ke Kelurahan Sine :

1. Ada 15 OPD yang bermarkas di Gedung Baru

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan terdapat 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkantor di Kantor Pemda Sragen Terpadu.

"Mulai hari ini, kami semua menempati ruang kantor yang ada disini, kantor lama sudah tidak ada barang-barang, sudah bertahap dipindahkan," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (9/12/2024).

"Hanya secara resmi mulai hari ini, ada 15 OPD, semua berkantor," tambahnya.

Ruang Bupati Sragen, ruang Wakil Bupati Sragen, serta ruang Sekretariat Daerah Sragen berada di lantai 2. 

Baca juga: 3 Fakta Kecelakaan Karambol di Sambungmacan Sragen, Sopir Avanza Hilang Konsentrasi, 7 Orang Terluka

Sementara di lantai 1, merupakan kantor Satpol PP, BPKPD, Inspektorat, DPMD, dan Bank.

Sementara di lantai 3, merupakan kantor Diskominfo. Disporapar, BKPSDM, dan Bapperida.

Yuni menambahkan masih ada fasilitas pendukung yang belum disediakan.

Misalnya masjid juga unit Damkar khusus di kantor Pemda Terpadu.

"Kan tentu harus ada masjid, karena kita berkantor disini banyak orang, kalau Jumatan akan sangat repot, walaupun di masing-masing lantai ada juga tempat ibadah," jelasnya.

Kemudian, Damkar, nanti ada satu unit yang memang disigiakan untuk emergency saja, kantor Damkar tetap ada disana," sambungnya.

2. Gedung Lama Sepi Aktivitas

Suasana tidak biasa terlihat di kompleks kantor Pemkab Sragen di Jalan Raya Sukowati, Sragen pada Senin (9/12/2024).

Biasanya, pada hari Senin, kantor Pemkab Sragen ramai dengan aktivitas para Aparatur Sipil Negara (ASN).

Selain itu, Kantor Pemkab Sragen yang berlokasi tepat di depan Alun-alun Sasono Langen Putro juga dihadiri tamu dari berbagai daerah.

Kantor Pemkab Sragen yang lama juga sering digunakan untuk rapat koordinasi para camat hingga kepala desa.

Namun, pada Senin hari ini suasana Kantor Pemkab Sragen sangat berbeda.

Bahkan, hampir tidak ada aktivitas manusia di dalamnya.

Baca juga: Megah, Suasana Kantor Baru Pemkab Sragen, Ada Lapangan Luas Membentang

Hanya masih ada satpam yang berjaga di gerbang utama Kantor Pemkab Sragen, juga beberapa ASN yang wira-wiri untuk mengambil barang yang tertinggal.

Juga tidak ada pintu kantor yang terbuka, bahkan pintu lobi utama juga tertutup rapat.

Tempat parkir kendaraan pun hanya terisi beberapa sepeda motor dan mobil.

Kondisi itu terjadi, lantaran Kantor Pemkab Sragen resmi pindah ke Kantor Pemkab Sragen terpadu di Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

Barang-barang di dalam kantor Pemkab Sragen yang lama sudah mulai dipindahkan sejak pekan lalu.

3. Bakal Disulap Jadi Alun-alun

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan karena sudah tidak ditempati lagi, maka Kantor Pemkab Sragen yang lama akan disulap menjadi Alun-alun.

Baca juga: Jangan Kecelik! Mulai Hari Ini, Kantor Pemkab Sragen Resmi Pindah ke Gedung Baru di Kelurahan Sine

"Sesuai dengan hasil survei kita ke masyarakat, yang meliputi akademisi, para pensiunan dan tokoh masyarakat, pada umumnya menghendaki bahwa tempat Pemkab lama bisa digunakan untuk open space," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (9/12/2024).

Dengan begitu, menurut Yuni bangunan di Kantor Pemkab Sragen yang lama akan dirobohkan mulai tahun 2025.

"Dan tahun 2025 sudah dianggarkan untuk pembongkaran kantor, jadi nanti Alun-alun terbukanya di Kabupaten Sragen ada dua," ujarnya.

Yuni menambahkan kantor-kantor dinas yang tidak terpakai, akan dimanfaatkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sragen.

"Karena kita juga harus meningkatkan PAD, dana transfer ke daerah berkurang, ya kita harus upayakan supaya PAD kita naik dengan baik, tanpa harus membebani masyarakat," pungkasnya.