Semakin Aman Naik KA BIAS dan KRL Solo-Yogya, Komitmen KAI Daop 6 Wujudkan Stasiun Terintegrasi
Wilayah Daop 6 Yogyakarta pun berkomitmen menyediakan layanan perjalanan aman dan ramah lingkungan kepada penumpang.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejak kehadirannya melintas di stasiun-stasiun di Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta, KRL rute Palur-Yogyakarta selalu ramai penumpang.
Bahkan, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengklaim jumlah penumpang harian KRL Jogja—Solo atau sebaliknya mencapai 20.000 per hari.
Puncaknya ketika Idulfitri 2024 lalu, jumlah penumpang KRL Palur-Yogyakarta mencapa 40.000 orang dalam sehari.
Baca juga: Di Balik Nyamannya Naik Kereta Api, Ada Customer Service Mobile yang Siap Jadi Sahabat Penumpang
Bukan tanpa sebab KRL Palur-Yogyakarta yang melintas Solo sampai Yogyakarta selalu ramai penumpang, moda transportasi ini menawarkan harga tiket murah dan bebas macet.
Selain itu ditunjang pelayanan prima PT KAI Daop VI Yogyakarta di setiap stasiunnya.
Di musim hujan seperti sekarang, efisiensi dalam penggunaan KRL dirasakan oleh seorang pekerja media, Vincentius Jyestha (32).
Saban hari dia menaiki KRL Solo-Yogyakarta untuk berangkat atau pulang kerja.
Pekerjaan sebagai jurnalis sebuah media ternama di Kota Solo membuatnya wara-wiri dari Sleman ke Solo.
Baca juga: Berkat Aksi Heroik Selamatkan KA Lewat Laporan Rel Putus, 2 Kakek di Blora Diundang PT KAI
Jika sedang shift pagi, Ditya, sapaan akrabnya naik KRL paling pagi dari Stasiun Maguwo pukul 06.04 WIB.
Pulangnya, dia bisa naik KRL dari Stasiun Purwosari jadwal keberangkatan pukul 15.14 WIB.
Aktivitas berangkat pulang Yogyakarta-Solo dengan naik KRL ini sudah dilakukannya sejak tahun 2021.
Ada alasan kenapa Ditya memilih moda transportasi KRL setiap harinya.
Selain harga tiket murah, naik KRL menurutnya lebih efektif dan efisien ketimbang naik kendaraan pribadi setiap harinya.
Baca juga: Perhatian Lebih PT KAI Terhadap Barang Bawaan Penumpang: Ramahnya Kondektur hingga Aplikasi e-Porter
"Yang jelas naik KRL lebih efektif dan efisien. Dihitung-hitung lebih murah daripada jika harus naik motor setiap harinya," kata Ditya kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2024).

Berkat naik KRL Yogya-Solo, Ditya pun lega lantaran dia tak harus menjalani long distance marriage (LDM) dengan sang istri.
Menurutnya naik KRL membuatnya bisa menikmati waktu bersama dengan keluarga di rumah, alih-alih indekos di Solo.
Ditya bercerita, selama bertahun-tahun menjadi penumpang KRL, keretanya pernah terkendala gangguan kelistrikan ketika perjalanan di Stasiun Gawok, Kartasura, Sukoharjo.
Selama setengah jam keretanya berhenti, Ditya mendapatkan penjelasan lengkap soal alasan gangguan keberangkatan dari petugas PT KAI.
Baca juga: PT KAI Buka Fakta soal Sosok Terduga Teroris yang Ditangkap di Stasion Solo Balapan Jateng
"Beruntung saat itu, petuga PT KAI memberikan penjelasan soal alasan gangguan kereta. Para penumpang juga mendapatkan kompensasi berupa pindah gerbong KRL. PT KAI juga sudah meminta maaf atas gangguan teknis yang terjadi," ucap dia.
Jaminan ini menurut dia menjadi salah satu alasan kenapa KRL Solo-Jogja selalu ramai penumpang.
Petugas PT KAI Daop 6 Yogyakarta yang sigap memberikan informasi dan selalu siaga ketika dibutuhkan penumpang, diakuinya membuat nyaman.
Melihat antusiasme penumpang KRL Solo-Jogja, Ditya berharap jika jam keberangkatan kereta komuter ini bisa diperpanjang sampai malam.
"Harapannya sih jam keberangkatan ditambah lagi, terutama jam malam. Karena banyak karyawan dari Solo atau Yogyakarta yang pulang sampai malam," ucapnya.
Ditya juga memberikan masukan kepada Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter soal suhu ruangan gerbong yang terkadang terlalu dingin.
KA BIAS Solo-Madiun Wujud Keberlanjutan Konektivitas PT KAI Daop 6
Setelah memperkuat koneksi Solo dan Yogyakarta melalui KRL Palur-Yogyakarta, PT KAI juga bakal mengoperasikan 10 perjalanan Kereta Api (KA) BIAS Madiun, atau 5 kereta api pergi pulang (PP) mulai 10 Desember 2024.
KA BIAS ini bakal menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dengan Kota Madiun.
Kehadiran KA BIAS Solo-Madiun ini pun disambut gembira oleh Anggorosani (25), warga Madiun.
Sebagai Generasi Z yang mengais rezeki di Kota Solo, dia mengaku amat antusias dengan kehadiran KA BIAS Solo-Madiun ini.
Dengan mata berbinar-binar, Anggorosani menceritakan pengalamannya naik KA BIAS dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Madiun.

"Dulu biasanya mudik naik sepeda motor atau bus, tapi setelah ada KA BIAS ini mudik semakin mudah dan cepat menggunakan kereta," kata Anggorosani, Sabtu (7/12/2024) lalu.
Menurut Anggorosani, fasilitas yanga da di KA BIAS cukup nyaman untuknya.
Dia yang biasa mudik dua minggu bahkan sebulan sekali menemui orangtua di kampungnya di Madiun, kini bisa mudik seminggu sekali.
"Tiket KA BIAS bisa beli di KAI Access, cukup klik-klik tanpa perlu mengantre di stasiun," ucapnya.
Kurang lebih dua jam waktu yang dibutuhkan untuk Anggorosani mudik dari Solo ke Madiun.
"Naik KA BIAS jelas lebih aman dan efisien ketimbang naik kendaraan pribadi atau bus. Naik KA BIAS para penumpang bisa istirahat di dalam, selain itu gerbong cenderung bersih. Petugas pun sigap memberikan informasi ketika kita membutuhkan," pungkasnya.
Untuk informasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyesuaian pola operasi kereta api Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS) rute Stasiun Bandara Adi Soemarmo-Klaten per 10 Desember 2024.
Manager Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta Krisbiyantoro kepada wartawan menyebut jika KA BIAS rute Bandara Adi Soemarmo-Klaten berhenti beroperasi.
Sebagai gantinya, jadwal dialihkan ke rute Solo-Madiun.
PT KAI melakukan perubahan pola operasi tersebut untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan moda transportasi menuju bandara dan sebaliknya.
Selama ini, penumpang mengandalkan kereta karena faktor ketepatan waktu dan kenyamanan fasilitas.
Terlihat dari tingkat keterisian atau okupansi rata-rata harian KA BIAS dari Madiun ke Bandara Adi Soemarmo pada bulan November 2024 mencapai 60,5 persen.
Saat ini kata Krisbiantoro, integrasi antar moda di stasiun Daop 6 terutama stasiun besar seperti Solo Balapan dan Purwosari sudah sangat baik.
Hal itu memudahkan masyarakat dalam bepergian ke berbagai tempat," pungkasnya.
Untuk stasiun kedatangan dan keberangkatan KA BIAS Solo-Madiun yaitu Bandara Adi Soemarmo, Kadipiro, Solo Balapan, Solo Jebres, Sragen, Walikukun, Ngawi, Magetan, dan Madiun.
Komitmen PT KAI Daop 6 Yogyakarta agar Penumpang Lebih Aman

Jumlah penumpang PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta sepanjang November 2024 lalu mengalami lonjakan drastis hingga 1.068.413.
Terjadi kenaikan hingga 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, dalam keterangan pers, berterima kasih kepada penumpang yang memilih kereta api untuk sarana transportasi mereka.
Wilayah Daop 6 Yogyakarta pun berkomitmen menyediakan layanan perjalanan aman dan ramah lingkungan kepada penumpang.
Salah satunya adalah mengganti bantalan kayu pada jembatan baja dengan bantalan sintetis.
Dari klaim PT KAI, hal ini lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan efisien.
“Bantalan sintetis ini lebih kuat, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan tidak memerlukan penebangan pohon untuk diproduksi," kata Krisbiyantoro, Senin (9/12/2024).
Tercatat, PT KAI Daop 6 telah mengganti 2.601 bantalan kayu dengan bantalan sintetis di 48 jembatan (BH) di seluruh wilayah operasionalnya.
Selain itu, penumpang KRL Solo-Yogya dan KA BIAS juga merasa lebih aman karena KAI Daop 6 Yogyakarta selalu rutin melakukan perawatan wesel secara berkala demi kelancaran mobilitas masyarakat.
Untuk informasi, wesel adalah komponen penting dalam perkeretaapian.
Kelancaran perjalanan kereta api tergantung dari wesel ini, sebab berperan penting dalam proses pemindahan sarana kereta api ke jalur-jalur untuk kebutuhan pengaturan perjalanan.
Oleh karena itu, Wilayah Daop 6 selalu memperhatikan perawatan wesel baik dengan penggantian rel ataupun bantalan.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengungkapkan pentingnya memperhatikan usia wesel.
Sebab kata dia, usia wesel yang sudah tua bisa berdampak pada perjalanan KA.
"Oleh karena itulah, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta sebagai operator sekaligus pelaksana perawatan jalan rel sangat concern dengan performa jalan rel sebagai kunci penting perjalanan kereta api yang selamat, aman, dan lancar," ungkap Krisbiantoro.
Daop 6 menargetkan sebanyak 13 wesel di wilayah seperti Yogyakarta, Solo, Klaten, Delanggu, Brambanan, Sumberlawang, dan Jenar sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sebelum memasuki masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Hal itu penting untuk menjaga kelancaran perjalanan dan keselamatan para penumpang.
"Peningkatan wesel di beberapa wilayah Daop 6 ini juga akan meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan perjalanan KA.
"Daop 6 juga tetap berkomitmen untuk memberikan layanan perjalanan KA secara maksimal, sehingga meskipun terdapat beberapa pekerjaan penggantian wesel, perjalanan KA tetap diupayakan berlangsung normal," pungkas dia. (*)
30 Ucapan Selamat HUT ke-457 Kabupaten Madiun, 18 Juli 2025 Hari Jadi Kota Pendekar |
![]() |
---|
Bentrok Rombongan Pesilat dan Warga di Madiun: Rumah Rusak, Batu Berserakan |
![]() |
---|
2 Orang Luka, Pelemparan KA Sancaka Diselidiki, Titik Pelemparan Diduga antara Stasiun Klaten-Srowot |
![]() |
---|
Nyelonong Rumah Warga Jumantono Karanganyar, Pria Madiun Ini Ternyata Lagi Depresi Ditinggal Nikah |
![]() |
---|
Nyelonong Masuk Rumah Kadus Jumantono Karanganyar Tanpa Izin, Pria Madiun Digelandang ke Polsek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.