Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Perubahan Operasional BST di Solo

Alasan Batik Solo Trans Bakal Kurangi Karyawan, Pemasukan Berkurang Efek Pengirangan Koridor

Dari sebelumnya 6 koridor, Pemerintah Kota Solo hanya sanggup membiayai Buy The Service (BTS) 2 koridor melalui APBD

TribunSolo.com/Ryantono PS
Batik Solo Trans di Solo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT. Bengawan Solo Trans selaku operator Batik Solo Trans (BST) bersiap mengurangi karyawan dampak dari pengurangan koridor di tahun 2025. Manajer Batik Solo Trans, Muhammad Riza Nusyirwan mengungkapkan perubahan kebijakan ini membuat pemasukan perusahaannya berkurang.

“Ya sebenarnya pemasukan pasti berkurang. Tenaga kerja harus mengurangi juga. Mestinya ada (yang terkena efisiensi),” ungkapnya.

Dari sebelumnya 6 koridor, Pemerintah Kota Solo hanya sanggup membiayai Buy The Service (BTS) 2 koridor melalui APBD. Sedangkan 2 koridor lain kemungkinan akan tetap dibiayai APBN. 

“Tahun ini kan APBN tahun depan ada APBN dan APBD. Sebenarnya APBN kami masih berharap berkelanjutan lagi,” jelasnya.

Namun pihaknya juga belum mendapat kepastian untuk koridor yang dibiayai APBN.

“Yang dua lagi APBN. Tapi yang dari APBN sampai sekarang masih menunggu. Kita hanya menunggu saja (kelanjutannya). Rencana APBN dua koridor aja,” terangnya.

Baca juga: Siap-siap! BST Koridor 6 di Solo Bakal Dihapus, Koridor 3-4 Cuma Beroperasi Sampai Jam 6 Sore

Armada yang akan beroperasi pun berkurang dari tahun ini. Setiap koridor pihaknya akan menyediakan 12 armada aktif dan 1 cadangan.

“Yang APBD ada dari Pemerintah Kota Surakarta khususnya Dishub Kota Surakarta memberikan layanan Buy The Service. Operatornya kami PT. Bengawan Solo Trans. Kami diberikan 2 koridor 3 dan 4. Kalau dari jumlah armadanya berkurang. Koridor 3 ada 12 armada 1 cadangan. Koridor 4 juga seperti itu,” terangnya.

Selain mengurangi jumlah koridor, Pemerintah Kota Solo juga memberlakukan jam layanan yang lebih pendek. Dari semula 06.00-21.00 menjadi 06.00-18.00. Meski tak banyak yang menggunakan layanan di jam 18.00-21.00 ia memprediksi tetap akan ada yang komplain dengan perubahan ini.

“Mungkin nanti pasti ada komplain. Jam 06.00-21.00 (keterisian penumpang) tidak seperti sore atau pagi hari. Ada tapi tidak banyak (yang menggunakan layanan di jam itu,” jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved