Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Perubahan Operasional BST di Solo

Penumpang BST Solo Mengeluh Kini Waktu Tunggu jadi Lebih Lama, Dishub Beri Penjelasan

Dampak dari pengurangan jumlah armada BST tersebut salah satunya waktu tunggu yang lebih lama dari biasanya. 

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Batik Solo Trans (BST) beroperasi di depan Balai Kota Solo 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah pengguna layanan mengeluhkan pengurangan jumlah armada dan pengemudi Batik Solo Trans (BST) di Kota Solo sejak 1 Januari 2025 lalu.

Dampak dari pengurangan jumlah armada tersebut salah satunya waktu tunggu yang lebih lama dari biasanya. 

Hal itu disampaikan Amanda, seorang mahasiswa di Solo yang kerap menggunakan BST.

Baca juga: Siap-siap! BST Koridor 6 di Solo Bakal Dihapus, Koridor 3-4 Cuma Beroperasi Sampai Jam 6 Sore

Dirinya mengaku pengurangan ini membuatnya kesulitan menyesuaikan jadwal.

“Kalau sebelumnya waktu tunggu 10 menit, sekarang bisa sampai 15-20 menit. Ini bikin saya harus datang lebih awal supaya tidak terlambat,” ujar Amanda pada Sabtu (4/1/2025), dilansir dari KompasTV. 

Amanda pun berharap tidak ada perubahan soal tarif BST.

Diketahui, saat ini tarif bagi pelajar dan mahasiswa sebesar Rp 2.000.

Tarif itu menurut dia sangat membantu mengurangi biaya hidupnya. 

Baca juga: Siapa Pengganti Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas? Jokowi di Solo Mengaku Sudah Dapat Bocorannya

Respons Dishub Solo 

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Yulianto Nugroho, menjelaskan bahwa pengurangan armada BST dilakukan akibat keterbatasan anggaran operasional. 

Namun, Dishub memastikan layanan tetap optimal meskipun ada perubahan jadwal dan jumlah kendaraan.

“Pelayanan tetap diusahakan sama. Ada penyesuaian waktu operasional dan headway,” jelas Yulianto.

Yulianto juga menjelaskan, pengurangan armada transportasi umum tidak hanya terjadi di Solo. 

Baca juga: Evakuasi Sopir Mobil Boks Terjepit Pasca Adu Banteng vs BST di Solo: Butuh 20 Menit, Bersimbah Darah

Program Teman Bus yang beroperasi di beberapa kota besar, seperti Yogyakarta, Bandung, Palembang, dan Bali, juga mengalami perubahan signifikan.

Beberapa layanan dikembalikan pengelolaannya dari Kementerian Perhubungan ke pemerintah daerah. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved