Gajah Dirantai di Waduk Gajah Mungkur

Viral Gajah Dirantai di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri karena Birahi, Pernah Ada Tragedi 2016 Silam

Beberapa tahun lalu, sempat ramai soal gajah jantan Panamtu yang menginjak dokter hewan di Balai Konservasi Wonogiri, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribun Solo / Istimewa
Gajah di taman satwa Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 

"Dirantai waktu tertentu saja, tidak selamanya, setiap pagi pasti kami keluarkan dari kandang, diajak jalan-jalan oleh mahout, harus dirantai untuk menjaga keamanan apalagi pas birahi," imbuhnya. 

Baca juga: DAFTAR Pemenang Golden Disc Awards 2025, Tak Ada Member BLACKPINK atau BTS yang Menang

Meski begitu, pihaknya mengucapkan terima kasih atas saran, kritik dan masukan dari masyarakat terkait kondisi satwa disana.

Ia memastikan keberadaan gajah di taman satwa Waduk Gajah Mungkur itu sudah sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang ada. 

Selain itu, ia memastikan pengelolaan taman satwa disana juga sudah mengantongi surat izin. Menurut dia, tidak mungkin disana ada gajah apabila tidak memiliki izin sebagai lembaga konservasi.  

"Dari BKSDA sendiri selalu melakukan pemantauan secara rutin, sehingga untuk kesehatan, kandang gajah sudah layak," kata dia.

Baca juga: 3 Fakta Viral Gajah di WGM Wonogiri Dirantai, Diduga Difoto Sore Hari Selepas Pawang Pulang

Kata Pawang

Terpisah, salah satu mahout di taman satwa itu, Dwi Haryadi memastikan gajah disana tak selalu dirantai. Menurut dia, gajah hanya dirantai di waktu-waktu tertentu saja, semisal saat birahi dan saat malam hari. Perantaian itu dilakukan untuk alasan keamanan.

"Sebenarnya tidak selalu gajah dirantai. Ini setiap pagi diumbar (dilepas), dinaikin kita terus diangon di pinggi waduk 1,5 sampai 2 jam," kata dia, Minggu (5/1/2025).

Adapun alasan gajah dirantai selain saat masa birahi, yakni demi keamanan, sebab gajah menjadi lebih agresif ketika malam hari.

Ia memastikan dua gajah itu dirawat dengan baik dan kondisinya sehat. Hal itu bisa dilihat dari beberapa ciri-ciri gajah dan keaktifan gajah itu sendiri.

"Alhamdulillah gajahnya sehat-sehat, bisa dilihat dari kegemukan, kelincahannya, dari kulitnya, rambut-rambutnya. Kalau ada bopeng kan tidak tumbuh. Gajahnya happy dan terawat," katanya.

Esthi Oktavia Wara Hapsari
Esthi Oktavia Wara Hapsari (Ist)

Kasus Gajah Injak Dokter Hewan di Gajah Mungkur

Beberapa tahun lalu, sempat ramai soal gajah jantan Panamtu yang menginjak dokter hewan di Balai Konservasi Wonogiri, Jawa Tengah.

Diketahui, gajah tersebut berasal dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur.

Sudiono (45) pernah menjadi pawang Panamtu selama enam bulan ada tahun 1993. Panamtu kepanjangan dari Pancasila Tanamkan di hatimu.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved