Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Jokowi di Solo

PDIP Komentar Pedas soal Pertemuan Effendi Simbolon dan Jokowi di Solo : Sama-sama Pecatan Partai

Guntur Romli menuding, dalam pertemuan itu Effendi Simbolon mengutarakan ide agar Ketua Umum PDIP Megawati mundur dari jabatannya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Politisi Effendi Simbolon setelah bertemu Presiden ke-7 Jokowi di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Kamis (2/1/2025), sore. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Juru Bicara PDIP Guntur Romli turut buka suara mengenai pertemuan antara eks kader PDIP Effendi Simbolon dan Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Guntur Romli menilai momen itu adalah pertemuan dua pecatan PDI-P.

Dia juga menuding, dalam pertemuan itu Effendi Simbolon mengutarakan ide agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mundur dari jabatannya.

Baca juga: Di Balik Pertemuan Jokowi dan Effendi Simbolon di Solo, PDIP Tuding Ada Upaya Minta Megawati Mundur

"Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin itu (permintaan Megawati mundur) hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan PDI Perjuangan," kata Guntur Romli kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

Diketahui, Jokowi dan Effendi sama-sama sebagai kader PDIP pada Desember 2024.

Guntur pun menyinggung ucapan Effendi yang meminta Megawati mundur mengonfirmasi dugaan bahwa ada pihak-pihak yang ingin mengacak-acak PDIP.
 
"Maka sudah benar apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati tanggal 12 Desember, ada yang mau mengawut-awut (acak-acak) partai," ujar Guntur.

Baca juga: Di Solo, Jokowi Persilakan KPK Periksa Harta Kekayaannya Setelah Dituntut Aktivis 98

Karena hal itu, PDIP menilai kasus korupsi yang menjerat Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dibuat untuk menekan Megawati agar mundur dari ketua umum PDI-P.

Sebab, Effendi menyampaikan permintaan agar Mega mundur saat mengomentari kasus yang menjerat Hasto.

"Maka kami semakin yakin, penetapan tersangka pada Saudara Sekjen merupakan 'orderan politik' sebagai pintu masuk menekan Ibu Megawati mundur," ungkap Guntur.

Melansir Kompas.com, Effendi dan Jokowi bertemu di kediaman Jokowi di Solo pada Kamis (2/1/2025) pekan lalu.

Baca juga: Anwar Usman Adik Ipar Jokowi Dirawat Dirumah Sakit Usai Terjatuh

Soal pertemuan tertutup itu, Jokowi mengatakan ada banyak hal yang ia bicarakan dengan Effendi.

Dia membantah jika pertemuan itu membahas hal-hal berbau politik.

"Ketemu senior sahabat lama silaturahmi biasa. (Pembicaraan politik) tidak ada," kata Jokowi, Jumat (3/1/2025).

Jokowi setelah pertemuan juga mengutrakan jika sampai saat ini dia belum punya niat untuk membentuk partai politik setelah dipecat PDIP.

Demikian halnya dengan peluang bergabung partai politik lain.

"Perorangan, partai perorangan. Silaturahmi biasa, dengan senior," jelasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved