WAWANCARA EKSKLUSIF
Kota Solo di Mata Kapolresta Iwan Saktiadi : Kota Tua, Unik dan Padat di Waktu-waktu Tertentu
Iwan Saktiadi sampai bulan Januari 2025 ini telah menjabat sebagai Kapolresta Solo selama 2 tahun 3 bulan.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kombes Pol Iwan Saktiadi, merupakan salah satu anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang saat ini masih menjabat sebagai Kapolresta Surakarta atau Solo.
Menariknya, Iwan tercatat sebagai satu dari sekian banyak Kapolresta Solo yang menduduki jabatan tersebut dengan kurun waktu yang cukup lama.
Bila rata-rata Kapolresta Solo menjabat antara 1 hingga 1,5 tahun.
Iwan Saktiadi sampai bulan Januari 2025 ini telah menjabat sebagai Kapolresta Solo selama 2 tahun 3 bulan.
Dengan masa jabatan tersebut, Iwan mengaku cukup mengenal seluk beluk Kota Bengawan tersebut. Lantas apa pandangan Iwan Saktiadi tentang Kota Solo?
Menurut Iwan Saktiadi, Solo merupakan kota yang unik dengan berbagai peninggalan masa lampau yang menjadi salah satu kekayaan destinasi wisata.
"Bicara mengenai Solo. Solo itu kan salah satu dari sekian kota yang memang sudah ada sejak dulu. Artinya sudah kota jadi yang saya katakan kota yang sudah tua," terang Iwan dalam podcast bersama TribunSolo yang tayang di YouTube Tribun Solo Official hari Rabu (8/1/2025) lalu.
Baca juga: Siapa AKBP Catur Cahyono Wibowo? Kapolresta Solo yang Baru Pengganti Kombes Pol Iwan Saktiadi
Dengan fakta tersebut, Solo menurut Iwan memiliki tata kota baik pemukiman hingga jalanan yang mengusung konsep lama.
Berbeda dengan kota-kota lain yang lebih muda dari kota Solo.
Ia mencontohkan, jika kota lain dengan wilayah yang luas akan mudah merubah konsep tata kota termasuk memperlebar diameter jalan. Maka hal itu tak berlaku dengan kota Solo.
Kekayaan Kota Solo sendiri disebut Iwan salah satunya berada dalam konsep lampau yang beriringan dengan berdirinya wilayah yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Mataram Islam tersebut.
"Artinya landscape-nya pasti tidak akan mempunyai jalan yang rownya luas, dan kotanya juga sedemikian. Masih betul-betul mengusung konsep lama. Ini yang jadikan Solo unik dan desain sejak zaman dulu dari masa kerajaan sampai sekarang masih seperti itu," lanjut Iwan.
Selain destinasi wisata, Solo juga disebut Iwan dibentuk sebagai kota tujuan kegiatan atau acara. Hal itu tak lain untuk menunjang pendapatan daerah.
Dengan kata lain menurut Iwan, dengan luas kota Solo yang hanya 44,03 km persegi membuat kepadatannya sangat terlihat menurut Iwan.
Bupati Setyo Sukarno Apresiasi Pencapaian Jekek, Akan Terus Berdialog untuk Kemajuan Wonogiri |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Soroti Korupsi Masif Rugikan Negara: Bikin Sengsara Jutaan Masyarakat |
![]() |
---|
Cara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Cegah Korupsi, Wanti-wanti Keluarga dan Anak Buah Tak Neko-neko |
![]() |
---|
Ogah Dicap Minim Pembangunan Gegara Efisiensi, Bupati Wonogiri Siap Transparan ke Warga |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Sebut Efisiensi Jadi Tantangan Kepala Daerah, Harus Bisa Edukasi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.