WAWANCARA EKSKLUSIF
Blak-blakkan Kapolresta Solo Iwan Saktiadi, Bongkar Sifat Asli Gibran Selama Jadi Wali Kota
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi buka suara soal tantangan selama mendampingi Gibran Rakabuming Raka masih menjabat Wali Kota Solo.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi buka suara soal tantangan selama mendampingi Gibran Rakabuming Raka kala masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Sebagai informasi, putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tersebut sempat menjabat sebagai Wali Kota Solo selama 3 tahun sejak memenangkan Pilkada Solo 2019 silam.
Kala Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo, perpindahan tugas juga terjadi di tubuh Polresta Solo dimana Kapolresta kala itu yang dijabat oleh Kombes Ade Simanjuntak diganti oleh Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Berpindah tugas ke Kota Solo, jabatan Kapolresta ternyata cukup lama diemban oleh Iwan Saktiadi hingga mencapai 2 tahun 3 bulan termasuk di momen saat Gibran belum menjabat sebagai Wapres RI.
Lantas apa tantangan sebagai Kapolresta Solo saat dampingi Gibran kala menjabat sebagai Wali Kota? Seperti diketahui, Gibran bukanlah sosok pejabat publik biasa kala memanggu sebagai Wali Kota Solo.
Gibran menjabat sebagai orang nomor satu di kota Solo kala sang ayah masih sebagai Presiden RI.
Meski statusnya sebagai Wali Kota Solo sekaligus putra Jokowi, ternyata menurut Iwan Saktiadi hal itu tak membuat sosok Gibran tak profesional sebagai pejabat publik.
"Yang pertama saya menegaskan bahwa beliau Mas Gibran saat berdiri sebagai walikota itu berdiri sebagai wali kota bukan anak presiden. Beliau selalu membahasakan bahwa beliau walikota memang didapatkan dengan walikota, predikat sebagai anak presiden itu ya memang melekat cuma posisi walikota beliau itu profesional sebagai walikota, saya merasakan, karena hari-hari saya sama beliau," cerita Iwan dalam podcast bersama TribunSolo yang tayang di YouTube Tribun Solo Official hari Rabu (8/1/2025) lalu.
Baca juga: Kota Solo di Mata Kapolresta Iwan Saktiadi : Kota Tua, Unik dan Padat di Waktu-waktu Tertentu
Bahkan menurut Iwan, selama menjadi anggota kepolisian 25 tahun terakhir. Ia baru bertemu dengan pejabat publik yang memiliki gaya kepemimpinan unik ketika ia mendampingi Gibran sebagai Wali Kota Solo.
Di matanya, Gibran merupakan sosok pemimpin yang efektif dan efisien saat mengambil keputusan. Termasuk ketika mengadakan rapat pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Solo, Gibran bukan sosok yang suka menggelar rapat.
Iwan menyebut Gibran bukanlah sosok yang banyak berwacana tapi lebih mementingkan solusi dalam setiap masalah yang muncul.
"Dan beliau mengelola pemerintahan itu saya merasakan dari 25 tahun saya berdinas saya ketemu pejabat daerah yang stylenya seperti beliau itu ya hanya satu, ya beliau ini. Beliau sangat efektif dan efisien, tidak banyak bicara atau berwacana. Rapat juga sangat efisien, dan efektif. Jika tidak penting sekali beliau tidak mengadakan rapat," lanjutnya.
Bahkan ketika Gibran mengadakan rapat, hal itu diakui Iwan merupakan alarm adanya kejadian atau kondisi yang genting.
"Kalau beliau sudah mengadakan rapat itu, betul-betul sesuatu yang urgen dan harus diputuskan saat itu yang signifikan," sebutnya.
Bupati Setyo Sukarno Apresiasi Pencapaian Jekek, Akan Terus Berdialog untuk Kemajuan Wonogiri |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Soroti Korupsi Masif Rugikan Negara: Bikin Sengsara Jutaan Masyarakat |
![]() |
---|
Cara Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Cegah Korupsi, Wanti-wanti Keluarga dan Anak Buah Tak Neko-neko |
![]() |
---|
Ogah Dicap Minim Pembangunan Gegara Efisiensi, Bupati Wonogiri Siap Transparan ke Warga |
![]() |
---|
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno Sebut Efisiensi Jadi Tantangan Kepala Daerah, Harus Bisa Edukasi Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.