Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kuliner Sragen

5 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Sragen, Ada Sate Kambing hingga Soto yang Sudah Puluhan Tahun

Makanan yang mampu terus bertahan hingga bertahun-tahun tentunya memiliki keunggulan tersendiri.

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Satu porsi sate kambing Sadono yang sudah ada sejak tahun 1998 

Kini, semakin menjamurnya rumah makan dan warung makan, membuat trancam olahannya sedikit terpinggirkan. 

Meski begitu, hingga kini trancamnya masih tetap diburu pelanggan setianya. 

"Kalau sekarang memang tidak seramai dulu, dulu di sepanjang Jalan Ahmad Yani ini hanya beberapa yang buka warung, sekarang sudah banyak," ujarnya. 

"Sehari untuk trancam bisa habis 50-65 porsi," imbuhnya. 

Warungnya dibuka setelah maghrib atau sekitar pukul 18.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. 

"Biasanya kalau ramai jam 19.00 WIB sampai jam 20.00 WIB, untuk lauk makan malam, banyak yang dibawa pulang juga," terangnya. 

Selain nasi trancam, Lesehan Mbah Pine juga menyediakan menu lain, seperti nasi tumpang, bubur, dan aneka bebakaran.

4. Masakan Khas Jawa di Kantin Bu'e Putut, Harga Murah Meriah, Sudah Ada Sejak 1986

Bagi yang rindu olahan makanan Jawa, bisa datang ke kantin Bu'e Putut Panca Marga di Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Sragen.
Di warung tersebut, anda bisa menemukan menu soto ayam kampung, nasi tumpang, nasi pecel, nasi kikil, dan menu sayur lainnya.
Yang bikin istimewa, warung Bu'e Putut ini sudah buka sejak tahun 1986 atau sudah ada selama 36 tahun.
Rasanya tak perlu diragukan lagi, karena menggunakan resep makanan Jawa turun temurun. 
Satu porsi masakan khas Jawa ala warung Bu'e Putut Panca Marga di Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Sragen yang sudah buka sejak tahun 1986.
Satu porsi masakan khas Jawa ala warung Bu'e Putut Panca Marga di Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso, Sragen yang sudah buka sejak tahun 1986. (TribunSolo / Septiana)
Pemilik warung, Musiyem (55) mengatakan memang sengaja mempertahankan citra rasa meski kini selera pembeli sudah mulai berganti. 
Warung sederhananya kini dipindah ke Sentra Kuliner Veteran Brigjen Katamso sejak Maret 2021 lalu.
Meski kini banyak tempat makan dengan menu-menu kekinian, namun Musiyem tetap mempertahankan citra rasa masakannya.
Kantin Bu'e Putut buka setiap hari mulai pukul 05.00 - 17.00 WIB.

5. Warung Sate Kambing Sadono, Sudah Jualan Sejak Tahun 1998 Tak Pernah Sepi Pembeli 

Sate kambing Sadono yang beralamat di Jalan Raya Sukowati, Sragen

Warung sederhana ini menyajikan beragam menu olahan daging kambing, mulai dari tongseng, gulai, sate buntel, sate dan tengkleng yang tidak pernah sepi dari pembeli. 

Satu porsi sate kambing Sadono terdiri dari 10 tusuk, yang disiram dengan bumbu kecap, ditambah dengan kubis dan tomat yang masih segar.

Satu porsi sate kambing Sadono yang sudah ada sejak tahun 1998
Satu porsi sate kambing Sadono yang sudah ada sejak tahun 1998 (TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu)

Tak ayal, sate kambing Sadono selalu ramai pembeli karena sudah ada sejak tahun 1998 atau sudah 24 tahun lamanya. 

Usaha tersebut sudah diturunkan ke generasi kedua, yang sekarang dikelola oleh anak-anak Sadono. 

"Sudah ada sejak tahun 1998, dulu bapak, saya yang melanjutkan, sudah dilanjutkan ke generasi kedua," ujar Wartini, pemilik Sate Kambing Sadono saat ditemui TribunSolo.com.

Dalam sehari ia tidak bisa menghitung secara pasti berapa porsi yang terjual.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved