Tak Tampung Semua Pedagang, Keraton Solo : Tak Ada yang Jualan di Luar Shelter Alun-Alun Selatan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu kerabat keraton KPH Eddy Wirabhumi menegaskan pihaknya tetap mengupayakan agar tak ada yang berdagang di luar shelter Alun-Alun Selatan setelah selesai direvitalisasi.

Ia pun mengakui tak semua pedagang bisa ditampung di shelter ini.

“Insyaallah begitu (hanya boleh berdagang di shelter), supaya rapi,” jelasnya.

Setidaknya ada 225 pedagang yang telah terdaftar sebagai pedagang di Alun-Alun Selatan.

Sebelum revitalisasi dilakukan mereka tersebar di setiap jengkal alun-alun.

“Yang sudah terdaftar siang dan malam 225,” tuturnya.

Padahal kios yang tersedia hanya 42.

Pihaknya masih mengupayakan agar kios ini disesuaikan agar bisa menampung dua kali lipat.

“Mempertimbangkan hasil pekerjaan fisik yang hanya menampung 42 pedagang kami berinisiatif menata ulang supaya bisa menampung setidaknya 2 kali lipat jadi 84. Sedang kami usulkan ke Kementerian PUPR supaya mereka bisa mengais rejeki di situ,” jelasnya.

Baca juga: 3 Fakta Alun-Alun Selatan Keraton Solo Masih Tutup, Sudah Diserahkan saat di Loji Gandrung

Saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan kapan Alun-Alun Selatan bisa dibuka.

Ia baru mendapatkan informasi masih ada pembenahan yang dilakukan hingga bulan Maret 2024 mendatang.

“Itu memang satu sisi masih dalam proses pemeliharaan dari pelaksana. Kalau nggak salah nanti sampai bulan Maret nanti baru selesai,” terangnya.

Penyerahan sementara telah dilakukan di Loji Gandrung sejak 24 September 2024 lalu. Aktivasi juga telah dilakukan pada 3 September 2024 lalu.

Hingga kini yang bisa diakses publik hanya Alun-Alun Utara.

Sedangkan Alun-Alun Selatan masih ditutup meski sudah tidak ada aktivitas proyek.

(*)