Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus DBD di Sukoharjo

Ini Cara Turunkan Angka DBD, Terapkan PSN 3M Plus! Di Sukoharjo Tembus 562 Kasus Sepanjang 2024

Cara untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) adalah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
KASUS DBD DI SUKOHARJO. Ilustrasi fogging untuk mengurangi angka Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota tahun 2022 lalu. Demi mengurangi angka DBD, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan seperti PSN 3M plus. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebanyak 562 warga Kabupaten Sukoharjo terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang periode Januari hingga Desember 2024. 

Dari jumlah tersebut, 9 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Bahkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu membeberkan 15 warga tercatat terpapar DBD di awal tahun 2025.

"Awal tahun 2025 ini, di masing-masing kecamatan secara total di Kabupaten Sukoharjo ada 15 kasus DBD dengan satu kematian," terangnya kepada TribunSolo.com, Selasa (28/1/2025).

Cara untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) adalah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Langkah PSN ini biasa disebut dengan 3M Plus :

  • Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, drum, kendi, dan toren air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD

Selain 3M diatas, adapun Plus di sini langkah-langkah yang dimaksud antara lain :

  • Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
  • Memelihara atau menaruh ikan di penampungan air untuk memakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah hingga menggunakan kelambu saat tidur
  • Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
  • Menanam tanaman yang dapat menangkal atau mengusir nyamuk
  • Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
Ilustrasi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).
KASUS DBD DI SUKOHARJO. Ilustrasi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebanyak 562 warga Kabupaten Sukoharjo terpapar Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang periode Januari hingga Desember 2024. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Lantas apa sebenarnya penyakit DBD itu?

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.  

DBD bisa menyebabkan kematian, sehingga harus diwaspadai. Gejala DBD yang utama adalah demam dan perdarahan. 

Adapun demam berdarah secara umum merupakan penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan subtropis.

Orang yang terinfeksi demam berdarah ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih besar terserang penyakit parah.

Nyamuk penyebab demam berdarah biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari.

Nyamuk ini biasanya hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan.

Gejalanya adalah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved