Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

SMKN 2 Solo Didemo Siswanya Sendiri

Orang Tua Siswa SMKN 2 Solo Kecewa Anaknya Tak Bisa Daftar PTN Jalur Prestasi, Akui Tak Bisa Maafkan

Salah satu orang tua siswa SMK N 2 Solo, berinisial PD mengungkapkan kekecewaannya pasca sang putra tak bisa mendaftar PTN jalur SNBP.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Salah satu orang tua siswa SMK N 2 Solo, berinisial PD mengungkapkan kekecewaannya pasca sang putra tak bisa mendaftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

“Anak saya kecewa sekali. Mereka menerima tapi tidak bisa memaafkan. Sudah beredar bahwa mereka akan mengancam memberikan bintang satu di medsosnya SMK 2. Karena betul-betul kecewa,” ungkapnya saat dihubungi Kamis (6/2/2025).

Padahal, putranya ingin mendaftar Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Awalnya ia bercerita putranya antusias ingin mendaftar jalur prestasi jurusan ini.

“Sangat antusias dengan itu. Mau ambil jurusan apa di UNS itu betul-betul ingin berkomunikasi dengan keluarga untuk melanjutkan jenjang berikutnya,” terangnya.

SISWA SMKN 2 SOLO DEMO SEKOLAHNYA. Potret SMKN 2 Solo saat melakukan demo di halaman sekolahnya, Senin (3/2/2024) kemarin. Diketahui, para siswa SMKN 2 Solo masih belum bisa mendaftar di hari pertama pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Selasa (4/2/2025).
SISWA SMKN 2 SOLO DEMO SEKOLAHNYA. Potret SMKN 2 Solo saat melakukan demo di halaman sekolahnya, Senin (3/2/2024) kemarin. Diketahui, para siswa SMKN 2 Solo masih belum bisa mendaftar di hari pertama pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Selasa (4/2/2025). (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Ia mengakui beberapa lulusan SMK karena kondisi ekonomi keluarga memilih langsung bekerja. Berbeda dengan putranya yang semangat ingin kuliah.

“Memang setelah lulus SMK kuliah. Jadi sudah tekad bulat. Kan memang ada beberapa siswa pengennya kerja saja. Tapi dia tetap tekad,” jelasnya.

Ia pun sadar bahwa lulusan SMK tak bisa banyak berbicara di industri.

Ia mendukung semangat anaknya untuk kuliah agar bisa memiliki posisi lebih baik.

“Paling tidak mandor atau staf administrasi beda ceritanya,” tuturnya.

Dalam keterangan tertulis Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok menyebut berdasarkan evaluasi pengisian PDSS, ditemukan sekolah yang sudah melengkapi data isian siswa eligible, seperti melengkapi nilai siswa eligible dalam 5 semester, namun belum melakukan finalisasi.

Hal ini menyebabkan para siswa pada sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tersebut tidak dapat melakukan pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

SMK N 2 Surakarta menjadi salah satu di antara ratusan sekolah yang gagal melakukan finalisasi.

Baca juga: Ratusan Siswanya Gagal Ikut SNBP, Pihak SMKN 2 Solo Kambinghitamkan Kerumitan Penggantian Data Siswa

Panitia SNPMB 2025 memberi kesempatan pada 4-5 Februari 2025 lalu.

Sayangnya, mereka yang bisa melakukan finalisasi harus memenuhi syarat yakni pengisian PDSS telah lengkap, dan hanya tinggal Finalisasi Akhir saja.

Salah satu penginput data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), Joko Widodo mengkonfirmasi hal ini.

“Kalau dari edaran yang keluar kan hanya yang sudah lengkap nilainya. Tinggal finalisasi,” jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved