Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadan 2025

Jelang 1 Ramadan, Harga Bunga Tabur Sadranan di Karanganyar Merangkak Naik, Rp300 Ribu per Keranjang

Sebulan sebelum peringatan 1 Ramadan banyak masyarakat melakukan kegiatan ziarah ke makam keluarga atau yang biasa disebut sadranan.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Peringatan 1 Ramadan 1446 H di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Sebulan sebelum peringatan 1 Ramadan banyak masyarakat melakukan kegiatan ziarah ke makam keluarga atau yang biasa disebut sadranan.

Banyak masyarakat yang membeli bunga tabur untuk melaksanakan Sadranan sebelum memulai ibadah puasa di Bulan Ramadan.

Meksipun begitu, harga bunga tabur di Kabupaten Karanganyar mulai merangkak naik sebelum satu Minggu Ramadan tiba.

Hary (57), pegawai Betta Florist Karanganyar mengaku, kenaikan harga bunga tabur di Kabupaten Karanganyar bisa mencapai tiga kali lipat.

Potret bunga tabur yang dijual di Jalan Solo-Tawangmangu, Karanganyar.
BUNGA TABUR DI KARANGANYAR. Potret bunga tabur yang dijual di Jalan Solo-Tawangmangu, Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (10/2/2025). Harga bunga tabur di masa sadranan bisa mengalami kenaikan hingga 3 kali lipat daripada saat hari biasa.

"Harga bunga tabur pasti naik ada yang  jelang ruwah, yang naik tinggi Jum'at, malam Jum'at sama Minggu banyak yang nyadran, kenaikannya sampai 3 kali lipat," kata Hary, Senin (10/2/2025).

Hary mengatakan pada hari biasa, harga bunga sekira Rp 100 ribu per keranjang.

Sementara itu, waktu sadranan, harga bunga tabur mencapai sekira  Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per keranjang.

"Hari biasa kita jual Rp 150 - Rp 200 ribu per petuk, satu petuk biasa 3-5 kilogram, dan satu petuk besar 4-5 kilogram," ungkap dia.

"Menjelang lebaran itu H-5 sampai H+2 lebaran harga nya 1 kilogram Rp 200 ribu, sedangkan satu petuk bunga dengan ukuran besar, sebanyak Rp 500- Rp 600 ribu," imbuh Hary.

Ia mengatakan pihaknya mengambil bunga tabur di Bandungan, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Grebeg Sadranan Kecamatan Cepogo Boyolali, 5 Warga Jadi Korban Pencopetan

Namun, untuk tahun ini, pihak ya memilih mengambil bunga dari Bandungan, Kabupaten Semarang karena dinilai awet dan lebih ada kualitasnya.

"Kalau hari ini masih sisa dimasukan es, tahan lama dua hari dan kami jual eceran Rp 10 ribu per ons," ungkap dia.

Sementara itu, Gita warga Kabupaten Karanganyar mengaku membeli bunga tabur itu untuk melakukan ziarah di makam keluarganya.

Ia mengaku, tak masalah apabila terjadi kenaikan pada harga bunga tabur.

"Saya sering mengunjungi makam keluarga saya, mungkin agak naik sedikit tapi gak papa," singkat dia.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved