Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Semua Bisa Seperti Kaluna, BTN Jawab Mimpi 'Middle Class' Milenial di Solo Merajut Griya Dambaan

Dengan gaji pas-pasan di ibu kota, Kaluna ingin membeli rumah sendiri sebab enggan tinggal di rumah warisan, berbagi dengan banyak anggota keluarga.

|
TRIBUNSOLO.COM/HANANG YUWONO
KANTOR BTN SOLO - Tampak bangunan depan Bank BTN KC Solo yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No.284, Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/2/2025). 

Untuk menarik nasabah KPR berusia muda, BTN Solo pun menggenjot program digitalisasi. Salah satunya adalah masifnya sosialisasi penggunaan aplikasi bale by BTN. Sebanyak lebih dari 25.000 nasabah BTN KC Solo di Solo Raya kata dia, sudah menggunakan layanan digital BTN.

“bale ini untuk kemudahan transaksi, di mana di dalamnya ada super apps dan BTN Property. Di situ nasabah bisa mengintip perumahan yang ada di berbagai macam kota dan juga pengajuan. Sebelum survei langsung mereka bisa intip dulu lewat aplikasi kita,” ucap Cesar.

Selain itu, BTN Solo juga menjalin kerjasama dengan berbagai universitas dan komunitas untuk edukasi literasi keuangan, guna meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya memiliki rumah.

Dia menerangkan, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai regulasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses KPR, termasuk melalui program subsidi seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). 

BTN juga mengusulkan skema-skema baru untuk meningkatkan aksesibilitas KPR bagi masyarakat, termasuk peningkatan platform digital BTN dan uang muka yang lebih ringan mulai dari 5 persen. Hal ini kata Cesar AB bisa memudahkan anak muda untuk mengajukan KPR di BTN.

Sementara bicara wilayah se-eks Keresidenan Surakarta mana yang paling dilirik gen milenial dan gen Z, Cesar menjawab semua wilayah di Solo Raya merata.

“Umumnya mereka yang tak bisa membeli rumah di Kota Solo, akan melirik kawasan-kawasan pinggiran di sekitarnya seperti Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan lain sebagainya,” katanya.

BTN Solo sendiri menargetkan dua kali lipat penjualan rumah subsidi dan non subsidi pada tahun 2025. Hal itu kata Cesar AB, sebagai wujud komitmen BTN Solo dalam mendukung program 3 juta rumah.

Untuk milenial dan gen Z yang ingin memiliki rumah sendiri, Cesar AB memberikan saran yang relevan dengan sosok Kaluna di film Home Sweet Loan.

“Satu lihat dulu untuk punya rumah harus menyiapkan uang muka. Bagaimana untuk punya uang muka? Dia harus atur pengeluarannya,” kata Cesar AB.

Cesar menekankan pentingnya anak muda kiwari untuk mengatur cash flow, antara pemasukan dan pengeluaran untuk kebutuhan atau gaya hidup.

“Kemudian yang kedua, jika sudah punya uang muka, harus menentukan rumah yang sesuai dengan kemampuan. Misal (gaji) hanya cukup untuk beli rumah subsidi, sebaiknya cari rumah yang subsidi,” ungkap dia.

Lantas yang terakhir tak kalah penting, anak muda yang ingin punya rumah sendiri harus menyesuaikan lokasi rumah paling dekat dengan dia beraktivitas sehari-hari. Cesar juga mewanti-wanti anak muda agar tak tergantung dengan pinjaman online (pinjol) untuk membeli rumah.

“Misalkan dia bekerja atau beraktivitas di Madiun, jangan ambil rumah di Solo,” pungkas Cesar.

Sementara itu, APERSI Solo Raya turut mengapresiasi BTN yang kini menjadi garda terdepan penyaluran rumah murah untuk masyarakat. Dia juga menyebut APERSI sudah menjadi mitra strategis BTN dalam menyalurkan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. 

“Kita supporting nomor satu di BTN Solo untuk total produksi dan realisasi nomor satu memang APERSI,” kata Ketua APERSI Solo Raya, Samari.

Sam sepakat soal tagline jika kredit rumah ingat BTN. Karena faktanya, di daerah-daerah memang BTN-lah yang paling berpengalaman dalam menyalurkan kredit rumah subsidi.

“BTN harus tetap menjadi bank penyalur perumahan murah untuk rakyat Indonesia. Karena faktanya, penyalur tertinggi dan paling berpengalaman di bidang properti adalah BTN saat ini,” ucap dia.

Sam mengatakan di Solo, BTN menjadi bank nomor satu pilihan masyarakat yang ingin kredit perumahan, baik subsidi maupun komersil. Sedangkan soal program 3 juta rumah, APERSI berharap segera ada regulasi, master plan, dan roadmap untuk mencapai target tersebut di tahun ini.

APERSI Solo Raya sendiri siap berkolaborasi dengan pemerintah dan BTN untuk mewujudkan terget tersebut.

“Target yang sangat ambisius. Bagaimana untuk mencapai target tersebut, pemerintah, kementerian, harus segera membuat langkah-langkah strategis,” ucap Sam.

APERSI Solo Raya sendiri kata dia cukup antusias dengan program 3 juta rumah yang digaungkan pemerintah. Sebagai asosiasi yang menaungi badan usaha developer, APERSI Solo Raya mengklaim memiliki sumber daya mumpuni dan pengalaman.

Selain itu kata Sam, serapan perumahan subsidi di Solo Raya yang didominasi kelas menengah juga cukup bagus.

“Penjualan rumah subsidi di Solo Raya cukup tinggi, nomor dua setelah Kendal se-Jawa Tengah. Hal itu dipicu pertumbuhan ekonomi di Solo Raya yang cukup kuat,” tuturnya.

BTN Optimalisasi Anak Muda Bisa Punya Rumah Sendiri, Termasuk Perempuan dan Pekerja Informal

PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk sendiri mengklaim sudah menyalurkan lebih dari 29 ribu unit rumah sejak Presiden RI Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden RI, pada 20 Oktober 2024 lalu.

Fakta itu disampaikan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, Nixon LP Napitupulu, saat soft launching Super Apps Bale by BTN pada rangkaian HUT KPR BTN ke-48 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2024) silam.

DIRUT BTN - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Nixon L. Napitupulu di acara Grand Launching Bale by BTN di Jakarta, Minggu (9/2/2025).
DIRUT BTN - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk Nixon L. Napitupulu di acara Grand Launching Bale by BTN di Jakarta, Minggu (9/2/2025). (Tribunnews/Nitis Hawaroh)

"Nah ini yang menarik. Sejak pemerintah baru atau 20 Oktober sampai tanggal 5 Desember kemarin datanya atau kurang lebih 46 hari sudah tersalur 29.000 unit rumah," kata Nixon dalam rilis yang diterima TribunSolo.com.

Atas alasan itu, Nixon menilai penyaluran rumah subsidi bisa lebih cepat. Sementara kata dia, BTN masih memiliki 44 ribu unit rumah yang siap jadi rayahan tahun 2025. 

Nixon mengaku, ada beberapa tantangan BTN dalam menyalurkan rumah subsidi. Yakni, bagaimana caranya mendorong sektor informal untuk memiliki rumah tinggal yang layak. Data pekerja informal yang memiliki rumah layak huni saat ini baru mencapai 10 persen.

"Memang ini menjadi PR bagi kami kebanyakan mendorong sektor informal. Untuk bisa memiliki rumah lebih banyak lagi. Seperti sopir ojek online. Kemudian juga tukang bakso dan sebagainya yang juga berhak untuk memiliki rumah di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu BTN juga mencatat, perempuan yang melakukan akad pembelian rumah sudah mencapai 32 persen. Sedangkan dari kalangan milenial terus tumbuh, data terbaru jumlahnya sudah mencapai 76,7 persen dari seluruh akad KPR.

"Kemudian yang menarik kalangan perempuan yang melakukan akad semakin lama semakin meningkat. Sudah 32 persen yang akan dilakukan oleh kelompok perempuan," ucap dia.

"Milenial ini juga yang menarik. Milenial hari ini sudah 76,7 persen dari seluruh akad KPR itu dilakukan oleh kelompok milenial atau pasangan baru," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved