Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadhan 2025

3 Umbul di Boyolali Jateng untuk Padusan Jelang Ramadhan, Enak Buat Kungkum Bersama Teman-teman

Di Boyolali, Jawa Tengah, ada beberapa umbul yang biasa digunakan untuk padusan. Mana saja?

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Tri Widodo
WISATA UMBUL KLATEN - Kondisi Umbul Tirtomarto Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Jateng pada Kamis (7/10/2021). Berikut rekomendasi umbul di Boyolali untuk padusan jelang Ramadhan. (TRIBUNSOLO.COM/TRI WIDODO). 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Menjelang Ramadhan 2025, Umat Islam di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta biasanya bakal menjalani tradisi padusan.

Tradisi padusan ini dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat wisata air termasuk kolam renang.

Padusan dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumur atau sumber mata air.

Baca juga: 30 Ucapan Selamat Berpuasa Ramadhan untuk Suami dan Istri, Romantis dan Berisi Doa yang Baik

Mengutip dari gramedia.com, padusan ini berlaku sejak ajaran Islam belum masuk ke pulau Jawa.

Namun, tradisi ini terus dilanjutkan secara turun temurun sebagai ajang mandi atau mensucikan diri menjelang Ramadhan.

Biasanya ketika musim padusan tiba, objek wisata air bakal ramai pengunjung.

Di Boyolali, Jawa Tengah, ada beberapa umbul yang biasa digunakan untuk padusan.

Mana saja? Simak daftarnya berikut ini:

1. Umbul Peceren di Pengging

Umbul Peceren yang ada di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin (23/1/2023)
WISATA UMBUL BOYOLALI - Umbul Peceren yang ada di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin (23/1/2023) (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Umbul Peceren ini lokasinya persis di sisi timur Komplek Umbul Tirtomarto.

Aliran air Umbul Peceren berasal dari Umbul Ngabeyan yang berada di Komplek Umbul Tirtomarto.

Air di umbul inipun merupakan air buangan dari umbul Ngabeyan, Temanten dan Dudho.

Baca juga: 9 Umbul di Klaten Jateng untuk Padusan Jelang Ramadhan 2025 : Ada yang Punya Mitos Terkenal

Kusworo Rahadyan komunitas pegiat sejarah Boyolali Heritage Society (BHS) menyebut, Umbul Peceren digunakan warga untuk mandi maupun ritual kungkum masyarakat waktu itu.

Tujuannya, untuk ngalap berkah dari Sinuwun Paku Buwono X sebagai raja yang biasa mandi di Umbul Ngabeyan tersebut.

"Dinamakan Umbul Peceren dalam bahasa Jawa, karena aliran airnya sisa atau pembuangan dari Umbul Ngabeyan itu,” ujar Kusworo, kepada TribunSolo.com, Senin (23/1/2023).

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved