Status KGPAA Hamengkunegoro
Adik PB XIII Komentari Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo, Sebut Bisa Berdampak Buruk Bagi Kerajaan
Dihubungi melalui sambungan telepon, Moeng mengaku masih belum mengetahui maksud dari unggahan Purboyo di media sosial tersebut.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Unggahan di media sosial pribadi putra mahkota Keraton Kasunanan Solo, KGPAA Hamangkunagoro atau yang akrab disapa Gusti Purboyo beberapa waktu lalu menuai tanggapan dari berbagai pihak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gusti Purboyo menuliskan unggahan di story Instagram pribadinya dengan tulisan 'Nyesel Gabung Republik' dan 'Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi!'.
Baca juga: Soal Status Nyesel Gabung Republik di Medsos Putra Mahkota, Keraton Solo Beberkan Alasannya
Menilik dari unggahan Putra Mahkota Keraton Solo tersebut, adik Raja Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII yakni GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng ikut angkat bicara.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Moeng mengaku masih belum mengetahui maksud dari unggahan Purboyo di media sosial tersebut.
"Saya tidak tahu postingan lengkap seperti apa. Dalam rangka apa beliau bicara seperti itu," ujar Moeng, Minggu (2/3/2025).
Meski demikian, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Solo tersebut menyayangkan apa yang dilakukan oleh Purboyo.
Bahkan tanpa alasan, menilik dari kalimat dalam unggahan tersebut. Moeng berpendapat bahwa unggahan tersebut bisa berdampak buruk bagi keraton.
"Iya itu sangat nggak baik dampaknya untuk keraton. Katanya sarjana hukum, pastinya kalau bicara harus diterapkan, kenapa bicara seperti itu, hukumnya seperti apa, harusnya kan seperti itu," lanjut Moeng.
Baca juga: Putra Mahkota Unggah Status Nyesel Gabung Republik di Medsos, Keraton Solo Buka Suara
Lebih lanjut, Moeng berangkapan bahwa pernyataan Purboyo tersebut merupakan kehendak pribadi dirinya dan tidak bisa dinyatakan sebagai representasi Keraton Kasunanan Solo.
"Itu lebih pribadinya pernyataannya itu. Tidak ada dasar hukumnya dan tidak bicara sama keluarga dulu, ngaco menyampaikan gitu," urai dia.
Moeng menjelaskan bahwa setiap tindakan yang diambil oleh keluarga kerajaan harusnya berhati-hati. Hal itu tak lain karena bisa disangkutkan dengan kepentingan Keraton Kasunanan.
Bukan tanpa alasan, Moeng mengatakan bahwa Keraton Kasunanan Solo meski hanya sebatas wilayah adat namun hubungannya langsung ke Pemerintah Pusat.
"Saya sendiri, tahun kemarin itu ada mahasiswa baru selalu bertanya bagaimana hubungannya keraton dengan pemerintah. Saya sampaikan bahwa memang negara masih punya hutang terhadap Surakarta dengan mengembalikan daerah istimewa itu," pungkas Moeng.
(*)
Klarifikasi Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo : Dekat dengan Gibran Bukan Berarti Takut Kritik |
![]() |
---|
Tak Temui Awak Media, Putra Mahkota Keraton Solo Sedang di Yogyakarta Urus Kuliah S2 Bidang Politik |
![]() |
---|
Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo Tak Pengaruhi Hubungan Pribadinya dengan Wapres RI Gibran |
![]() |
---|
Putra Mahkota Keraton Solo Klarifikasi soal 'Nyesel Gabung Republik', Tapi Tak Muncul Langsung |
![]() |
---|
Soal Status 'Nyesel Gabung Republik' di Medsos Putra Mahkota, Keraton Solo Beberkan Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.