Status KGPAA Hamengkunegoro
Klarifikasi Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo : Dekat dengan Gibran Bukan Berarti Takut Kritik
Dua unggahan media sosial Instagram pribadi dari Putra Mahkota Keraton Kasunanan Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra menuai sorotan.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dua unggahan media sosial Instagram pribadi dari Putra Mahkota Keraton Kasunanan Solo, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra menuai sorotan.
Pasalnya, unggahan di akun @KGPAA.Hamangkunegoro pada akhir Februari lalu itu diduga menyampaikan bentuk kekecewaan keluarga Kerajaan Mataram Islam yang telah menyatakan diri bergabung dengan Republik Indonesia.
Dua unggahan tersebut berupa tulisan 'Nyesel Gabung Republik' dan 'Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi' di story Instagram.
Dalam klarifikasinya di Keraton Solo pada Senin (3/3/2025) sore yang diwakilkan oleh Pengageng Sasono Wilopo KPH Dani Nur Adiningrat, unggahan bernada satir yang dilakukan oleh putra mahkota tersebut ditegaskan Dani tak merusak hubungan antara anak raja tersebut dengan sosok Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

"Hubungannya baik sejak Mas Wapres menjadi Wali Kota maupun sekarang menjadi RI 2," ungkap Dani.
Seperti diketahui, Gusti Purboyo memiliki hubungan istimewa dengan Gibran semenjak putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tersebut menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Dani menambahkan bahwa unggahan di media sosial yang dilakukan oleh putra mahkota Keraton Solo tersebut adalah bentuk kecintaannya terhadap Republik Indonesia.
"Akan tetapi kritikan terhadap pemerintah ini sekali lagi, sebagai bentuk kecintaan beliau pada pemimpin negeri ini. Kecintaan beliau pada bangsa ini. Salah satu bentuk rasa nasionalisme beliau," lanjut Dani.
Maka, kendati memiliki hubungan khusus dengan Gibran, Dani menegaskan bahwa baik Putra Mahkota maupun Keraton Kasunanan Solo berdiri sebagai mitra untuk mengawasi kerja-kerja pemerintahan.
Baca juga: Putra Mahkota Keraton Solo Klarifikasi soal Nyesel Gabung Republik, Tapi Tak Muncul Langsung
"Jadi kalau dekat belum tentu tidak berani mengkritik, tidak. Beliau profesional, beliau menyampaikan hal-hal yang tegas dan lugas," imbuh Dani.
Hal itu diakui Dani tak lain karena 3 kerajaan turunan dari Mataram Islam lainnya yakni Keraton Kasultanan Yogyakarta, Puro Pakualaman dan Puro Mangkunegaran memiliki afiliasi khusus terhadap pemerintahan seperti Raja Kasultanan dan Adipati Puro Pakualaman merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, sementara KGPAA Mangkunegara X memiliki status lain sebagai Komisaris PT KAI.
Sementara itu, Dani juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Putra Mahkota tersebut murni sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam memberantas korupsi di Indonesia.
"Kami mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dalam upaya pemberantasan korupsinserta penegakan prinsip-prinsip ketatanegaraan sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa dan nilai-nilai luhur Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Demikian klarifikasi ini saya sampaikan agar dapat dipahami dengan baik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat," pungkas Dani membacakan isi klarifikasi putra mahkota.
(*)
Tak Temui Awak Media, Putra Mahkota Keraton Solo Sedang di Yogyakarta Urus Kuliah S2 Bidang Politik |
![]() |
---|
Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo Tak Pengaruhi Hubungan Pribadinya dengan Wapres RI Gibran |
![]() |
---|
Putra Mahkota Keraton Solo Klarifikasi soal 'Nyesel Gabung Republik', Tapi Tak Muncul Langsung |
![]() |
---|
Adik PB XIII Komentari Unggahan Putra Mahkota Keraton Solo, Sebut Bisa Berdampak Buruk Bagi Kerajaan |
![]() |
---|
Soal Status 'Nyesel Gabung Republik' di Medsos Putra Mahkota, Keraton Solo Beberkan Alasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.