Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramadhan 2025

5 Masjid di Solo Jateng untuk Ngabuburit Ramadhan, Punya Desain Unik dan Bersejarah

Untuk Tribuners yang tinggal di Solo, ada beberapa masjid yang bisa dikunjungi di bulan Ramadhan untuk ngabuburit dan beribadah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunsolo.com/Andreas Chris Febrianto Nugroho
PESONA MASJID SOLO - Potret Masjid Samina Sihyadi yang berdesain unik di Kampung Gumunggung, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (12/3/2024). Berikut 5 masjid di Solo yang memiliki desain unik sehingga cocok untuk ngabuburit Ramadhan. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ngabuburit sembari menunggu waktu berbuka puasa, tidak harus mengunjungi destinasi wisata.

Umat Islam juga bisa menunggu waktu berbuka puasa di masjid.

Ngabuburit di masjid akan memberikan pengalaman spiritual yang berbeda.

Baca juga: Info Lur! Masjid Raya Al Falah Sragen Siapkan hingga 500 Porsi Buka Puasa Selama Bulan Ramadan 2025

Kondisi masjid yang tenang cocok untuk merenung sekaligus introspeksi diri di bulan Ramadhan.

Untuk Tribuners yang tinggal di Solo, ada beberapa masjid yang bisa dikunjungi di bulan Ramadhan untuk ngabuburit dan beribadah.

Berikut daftarnya:

1. Masjid Laweyan

PESONA MASJID SOLO - Bagian dalam Masjid Laweyan di Solo, Jateng, Rabu (22/6/2016).
PESONA MASJID SOLO - Bagian dalam Masjid Laweyan di Solo, Jateng, Rabu (22/6/2016). (TRIBUNSOLO.COM)

Masjid Laweyan berlokasi di Jalan Liris I, Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Masjid ini memiliki sejarah panjang, sebab dibangun pada masa Kerajaan Pajang tahun 1564.

Masjid Laweyan juga menjadi masjid tertua di Solo.

Nama lain dari masjid ini adalah Masjid Ki Ageng Henis, karena erat kaitannya dengan Ki Ageng Henis. 

Dia adalah tokoh penting dalam sejarah Islam di wilayah ini.

Arsitektur Masjid Laweyan memiliki pengaruh budaya Hindu dan Jawa.

Bangunannya dibuat lebih tinggi dua meter dari permukaan tanah.

Terdapat tiga lorong pintu masjid yang melambangkan Islam, iman, dan ihsan. Atap berbentuk limas serta 12 pilar kayu jati menjadi ciri khasnya.

Baca juga: 5 Tempat Makan Enak Dekat Rumah Jokowi di Solo Jateng : Cocok Buat Buka Puasa Setelah Ngabuburit

2. Masjid Agung Surakarta Kauman

PESONA MASJID SOLO - Masjid Agung Keraton Surakarta direvitalisasi, Minggu (26/10/2024).
PESONA MASJID SOLO - Masjid Agung Keraton Surakarta direvitalisasi, Minggu (26/10/2024). (TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris)

Masjid Agung Surakarta Kauman berada di Komplek Keraton Surakarta.

Masjid ini dibangun pada masa Paku Buwono II dan dilanjutkan oleh Paku Buwono III.

Bangunannya mencontoh bentuk Masjid Agung Demak dan memiliki banyak unsur budaya Jawa.

Letaknya berada di sebelah barat Alun-Alun Lor Surakarta.

Arsitektur masjid ini menggabungkan budaya lokal dan berbagai pengaruh dari luar. Atap bersusun tiga melambangkan konsep Islam, iman, dan ihsan.

Menara masjid ini terinspirasi dari gaya Kutab Minar di New Delhi, India. Sedangkan gapura barunya mengadopsi arsitektur Persia.

Baca juga: 6 Rekomendasi Tempat Jual Takjil di Solo Jateng yang Paling Lengkap, Cocok Buat Ngabuburit

3. Masjid Saminah Sihyadi

PESONA MASJID SOLO - Masjid Saminah Sihyadi, yang terletak di Jalan Tirtonadi Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, 14 Maret 2024.
PESONA MASJID SOLO - Masjid Saminah Sihyadi, yang terletak di Jalan Tirtonadi Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, 14 Maret 2024. (JATENGPROV.GO.ID)

Masjid Saminah Sihyadi terletak di Jalan Tirtonadi Nomor 9, Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Masjid ini tergolong baru dan dibuka untuk umum pada tahun 2023.

Bangunannya berbentuk lingkaran dengan ornamen menyerupai kulit buah salak.

Tidak ada kubah di bagian atasnya, berbeda dari masjid pada umumnya.

Arsitekturnya mengusung konsep natural dengan dominasi material kayu.

Kolam ikan yang mengelilingi masjid semakin menambah kesan alami.

Sirkulasi udaranya dibuat terbuka dengan ventilasi di bagian bawah dinding.

Hal ini membuat suasana di dalam masjid tetap sejuk meski tanpa pendingin ruangan.

Baca juga: 3 Rekomendasi Hotel Dekat Keraton Solo, Bisa Berwisata Sambil Cari Kuliner

4. Masjid Al Wustho Mangkunegaran

Suasana Masjid Al Wustho di barat Pura Mangkunegaran, Solo.
PESONA MASJID SOLO - Suasana Masjid Al Wustho di barat Pura Mangkunegaran, Solo, Senin (29/5/2017). (TribunSolo.com)

Masjid Al Wustho Mangkunegaran berlokasi di Jalan Kartini Nomor 3, Ketelan, Kecamatan Banjarsari.

Masjid ini dibangun pada tahun 1878 oleh Pangeran Sambernyawa.

Awalnya, masjid ini hanya berupa tempat salat kecil tanpa menara dan serambi.

Bangunan mulai berkembang pada era Mangkunegara VII.

Arsitekturnya memadukan unsur Jawa dan Eropa, hasil kerja sama dengan arsitek Belanda, Thomas Karsten.

Pagar hijau dengan aksen kaligrafi menjadi ciri khasnya.

Bangunan utamanya berbentuk bujur sangkar dengan atap tumpang bertingkat. Bentuk ini sering digunakan dalam masjid-masjid kuno di Jawa.

Baca juga: 3 Rekomendasi Kuliner Pecel di Solo, Jadi Alternatif Makan Bersama Keluarga

5. Masjid Raya Sheikh Zayed

Suasana salah satu ikon wisata baru di Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed, Kamis (11/4/2024)
PESONA MASJID SOLO - Suasana salah satu ikon wisata baru di Solo, Masjid Raya Sheikh Zayed, Kamis (11/4/2024) (Tribunsolo.com/Andreas Chris)

Masjid Raya Sheikh Zayed terletak di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari.

Masjid ini merupakan hadiah dari Pemerintah Uni Emirat Arab untuk Indonesia.

Bangunan masjid ini dibuat menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi.

Dominasi warna putih pada masjid ini memberikan kesan megah dan elegan.

Desain mihrabnya dihiasi ornamen batik khas Solo.

Pelatarannya dilapisi marmer Italia, sementara karpetnya didatangkan langsung dari Turki.

Masjid ini juga dilengkapi perpustakaan, ruang VIP, dan tempat wudhu di basement.

Keindahan arsitekturnya menjadikannya destinasi wisata religi favorit di Solo.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved