Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Bebek Goreng H. Slamet, Kuliner Legendaris Sukoharjo yang Kini Buka Banyak Cabang
Bebek Goreng H. Slamet ini didirikan di Kartasura, Sukoharjo pada tahun 1986 oleh Slamet Rahardjo (H. Slamet) dan Baryatin.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Bebek Goreng H. Slamet merupakan salah satu kuliner legendaris di Solo dan sekitarnya.
Bebek Goreng H. Slamet ini didirikan di Kartasura, Sukoharjo pada tahun 1986 oleh Slamet Rahardjo (H. Slamet) dan Baryatin.
Kini, Bebek Goreng H. Slamet semakin berkembang dan membuka jaringan melalui kemitraan yang dijalin oleh keluarga Slamet.
Baca juga: Sejarah Serabi Notosuman, Ikon Kuliner Legendaris Solo, Ternyata Awalnya Hendak Dibikin jadi Apem
Per tahun 2024, terdapat lebih dari 130 gerai Bebek Goreng H. Slamet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, Solo, Jakarta, Bekasi, dan Semarang.
Dengan cita rasa khas yang empuk dan gurih, bebek goreng H Slamet menjadi pilihan favorit banyak orang yang ingin menikmati sajian lezat yang unik.

Sejarah Bebek Goreng H. Slamet
Dalam laporan yang ditulis wartawan Kompas, Djoko Poernomo, 30 November 2008, tersebut, H Slamet Raharjo sejatinya adalah anak juragan batik.
Dia baru memulai usahanya sendiri pada akhir 1970-an dengan berjualan es, rujak, lotis, soto, dan rawon sebelum akhirnya memilih menu spesialis bebek goreng tahun 1986.
Slamet pun memulai usahanya dengan membuka warung bebek goreng pertama kali di pinggir Jalan Ahmad Yani, Kartasura.
Baca juga: Sejarah Angkringan atau Wedangan, Bukan dari Solo dan Jogja, Pencetusnya Justru Orang Klaten
Lokasi tersebut terletak di jalur utama yang menghubungkan Solo dengan Semarang dan Yogyakarta, membuatnya mudah dijangkau oleh para pelancong.
Namun, pada tahun 1992, akibat pelebaran jalan, warung tersebut harus dipindahkan ke jalan kampung yang lebih tenang, tepatnya di Sedahromo Lor, RT 001 RW 007, Kartasura, Sukoharjo.
Meskipun mengalami perpindahan lokasi, usaha bebek goreng H Slamet terus berkembang.
Kini, Bebek Goreng H. Slamet sudah memiliki banyak cabang, namun Slamet memilih untuk menjalankan usaha ini dengan sistem kerja sama kemitraan, bukan waralaba.
Hal ini dilakukan untuk menghindari praktik yang hanya mengutamakan laba dan memastikan bahwa usaha ini tetap dikelola dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah diterapkannya sejak awal.
Baca juga: Sejarah Sate Kambing Pak Manto Solo yang Legendaris, Dulu Tak Ada Modal dan Harus Pindah-pindah
Rasa Khas
Sejarah Nasi Tumpang Lethok Khas Klaten yang Legendaris, Ada Warung Sudah Eksis 25 Tahun |
![]() |
---|
Sejarah Sego Yuyu Pak Jenggot : Kuliner Legendaris di Tepi Sendang Sinongko Klaten, Eksis 25 Tahun |
![]() |
---|
Sejarah Jenang Sumsum, Kudapan Legendaris Solo Raya yang Punya Makna Mendalam |
![]() |
---|
Sejarah Teh Kampul, Minuman Legendaris di Kota Solo, Berbeda dengan Lemon Tea |
![]() |
---|
Sejarah Mata Maling, Jajanan Jadul Khas Solo yang Legendaris, Inovasi Warga Lokal Olah Kulit Melinjo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.