Fakta Menarik Tentang Solo
Asal-usul 'The Spirit Of Java' jadi Slogan Kota Solo, Ternyata Pencetusnya Orang Boyolali
Untuk informasi, Solo atau Surakarta merupakan sebuah wilayah otonom yang berada di Jawa Tengah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Slogan "The Spirit Of Java" hingga kini melekat dalam diri Kota Solo, Jawa Tengah.
Untuk informasi, Solo atau Surakarta merupakan sebuah wilayah otonom yang berada di Jawa Tengah.
Kota ini cukup strategis mengingat lokasinya yang berada di jalur yang menghubungkan Yogyakarta-Surabaya, Yogyakarta-Semarang, dan Semarang-Surabaya.
Baca juga: 7 Ikon Kota Solo Jateng yang Populer, Jangan Lupa Foto-foto di Sini saat Mudik Lebaran 2025
Status kota bagi Kota Solo berlaku sejak munculnya UU 16/1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Itu sekaligus menghapus Karesidenan Surakarta yang eksis sebelumnya.
Kota ini memiliki luas 44,04 kilometer persegi dan terdapat lima kecamatan dan 54 kelurahan di dalamnya.
Ulang tahun Kota Solo dirayakan tiap 17 Februari, di mana bertepatan dengansejarah pemindahan pusat kerajaan Mataram Islam terakhir dari Kartasura ke Kraton Surakarta pada Rabu Paing 17 Muharam 1670 atau 17 Februari 1745.
Ada beberapa slogan yang melekat pada kota yang penduduknya terkenal hangat ini.
Baca juga: Asal-usul Viaduk Gilingan, Bangunan Ikonik Kota Solo, Konon Sudah Ada Sejak 1870-an
Salah satunya adalah "mulat sarira angrasa wani" yang artinya introspeksi diri, merasa berani. Juga sloga "Bersih" dalam urusan pemeliharaan keindahan kota. Artinya: bersih, sehat, rapi, dan indah.
Sementara "The Spirit of Java" adalah slogan pariwisata, yang artinya "jiwanya Jawa".
Slogan ini ingin mengangkat citra Solo alias Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa.
Slogan ini merupakan hasil sayembara pada 4 Oktober sampai 14 November 2005 yang diadakan oleh Pemkot Surakarta yang dimenangkan oleh Dwi Endang Setyorini, warga Giriroto, Ngemplak, Boyolali.
Baca juga: 30 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2025 untuk Guru, Momentum Minta Maaf Jika Ada Salah
Mengutip situs Surakarta.go.id, ada dua tujuan penggunaan slogan"The Spirit of Java".
Pertama tujuan internal, diharapkan dapat menjadi alat pemersatu dan meningkatkan kebanggaan dengan etos bersama untuk memajukan perekonomian wilayah.
Kedua secara eksternal, bertujuan untuk membangun citra daerah yang menarik sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengenalkan Solo sebagai wilayah yang potensial bagi kegiatan investasi, perdagangan, dan pariwisata.
Tak sekadar slogan, masih dari sumber yang sama, "The Spirit of Java" juga bermakna dan bermanfaat bagi perkembangan Kota Solo.
Sejarah Masjid Tegalsari di Laweyan Solo yang Dulu Dibangun Tepat di Hari Sumpah Pemuda 97 Silam |
![]() |
---|
Kisah Masjid Al Fatih Kepatihan Solo yang Tetap Kokoh Tak Tersentuh Api Saat Kebakaran Hebat 1948 |
![]() |
---|
Awal Mula Penemuan Gua Swara di Sriwedari Solo yang Keberadaannya Sempat Terlupakan Sejak 1981 |
![]() |
---|
Asal Usul Pasar Malam Ngarsopuro atau Ngarsopuro Night Market, Pertama Kali Digagas oleh Jokowi |
![]() |
---|
Sejarah Batik Mahkota Laweyan Solo, Berdiri Sejak 1956 Penerus Batik Puspowidjoto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.