Fakta Menarik Tentang Wonogiri
Asal-usul Alas Kethu di Wonogiri, Berawal dari Kisah Utusan Kerajaan Demak yang Melanggar Sumpah
Keberadaan Alas Kethu menyimpan sebuah cerita yang turun-temurun di tengah masyarakat yang saat ini masih dipercayai.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Alas Kethu merupakan kompleks hutan luas yang berada di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota, yang cukup ikonik.
Alas sendiri berarti hutan, sementara kethu bisa diartikan penutup kepala atau topi.
Keberadaan Alas Kethu menyimpan sebuah cerita yang turun-temurun di tengah masyarakat yang saat ini masih dipercayai.
Baca juga: Tradisi Sesaji Mahesa Lawung Keraton Solo, Bawa Kepala Kerbau untuk Dikubur ke Alas Krendowahono
Penulis cerita rakyat asal Wonogiri, Parpal Poerwanto, menceritakan awal mula penamaan Alas Kethu berkaitan dengan Kerajaan Demak.
Dia menuturkan, pada waktu yang tidak disebutkan tahunnya, Kerajaan Demak hendak membuat taman yang di dalamnya akan dipelihara hewan kijang.
"Raja kemudian mengutus seseorang yang bernama Panji untuk mencari kijang itu. Panji kemudian berkelana untuk menunaikan perintah Raja," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (22/6/2022) lalu.
Dalam perjalanannya, di sebuah hutan Panji kemudian bertemu dengan seseorang yang saat itu diketahui memiliki kesaktian bernama Ki Kesdik Wacana.
Baca juga: Asal-usul Nama Sragen yang Kini Jadi Kabupaten, Berasal dari Kata Pasrah dan Legen
Panji lalu mengutarakan kepada Ki Kesdik Wacana bahwa dirinya merupakan utusan Raja Demak untuk mencari kijang sebagai penghuni taman disana.
Permintaan itu kemudian dikabulkan.
"Ki Kesdik lalu mengambil beberapa kijang. Karena Panji tidak membawa alat pengangkut, dengan kesaktiannya Ki Kesdik membuat bumbung (potongan bambu)," jelasnya.
Beberapa kijang itu lantas dimasukkan ke dalam bumbung dan ditutup oleh Ki Kesdik Wacana.
Bumbung lalu diserahkan ke Panji untuk dibawa kembali ke Demak.
"Tapi Panji di wanti-wanti untuk jangan pernah sekali-kali membuka bumbung itu. Dia menyanggupi kemudian pulang ke Demak," imbuh Parpal Poerwanto.
Baca juga: Asal-usul Tugu Boto di Klodran Karanganyar, Bangunan Ikonik Simbol Gotong Royong Warga Masa Lampau
Di tengah perjalanan, Panji merasa bimbang. Rasa penasaran berkecamuk dalam pikirannya, bagaimana bisa beberapa kijang masuk dalam sebuah bumbung.
Ditambah lagi, Panji takut jikalau dirinya ditipu oleh Ki Kesdik Wacana, di mana di Kerajaan akan mendapatkan amarah dari Raja karena gagal dalam menjalani tugas.
"Rasa penasaran Panji menguat, kemudian dibukalah tutup bumbung itu. Kijang-kijang itu keluar dari bumbung dan kemudian membesar ukurannya dan lari," terang dia.
Panji yang kaget lalu mengejar kijang-kijang yang berlarian itu sampai tidak sadar bahwa kethu atau topi yang ia kenakan tersangkut.
(*)
Asal-usul Kecamatan Giriwoyo Wonogiri, Dulu Dikenal dengan Nama Ngabrak |
![]() |
---|
Asal-usul Air Terjun Seloresi di Slogohimo Wonogiri, Dipercaya Petilasan Pangeran Sambernyawa |
![]() |
---|
Sejarah Tugu Pusaka Selogiri di Wonogiri, Menyimpan Tiga Pusaka Raden Mas Said Saat Melawan Belanda |
![]() |
---|
Mengenal Desa Bubakan di Wonogiri, Kampung Mewah Para Juragan Bakso yang Merantau ke Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Asal-usul Desa Girimarto di Wonogiri, Dipercaya Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.