Kasus Tanah Sengketa di Boyolali

Kisah Keluarga di Boyolali Perjuangkan Tanah Sengketa, Selama Puluhan Tahun Dikuasai Anak Angkat

Doni Satriyo Wibowo, salah satu ahli waris, mengatakan bahwa kakeknya memiliki dua anak kandung, yaitu ibunya dan tantenya.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM/Tri Widodo
KEMBALI KE PEWARIS YANG SAH - Lahan seluas 600 meter persegi yang ada di jalan Pandanaran Boyolali kembali ke jalan Pandanaran Boyolali akhirnya ke pemilik sah. Lahan yang terdapat bangunan ruko dan rumah itu telah dieksekusi oleh pengadilan negeri (PN) Boyolali, Kamis (23/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Perjuangan ahli waris almarhum Kartono selama puluhan tahun akhirnya membuahkan hasil.

Lahan seluas 600 meter persegi yang berada di Jalan Pandanaran, Boyolali, akhirnya kembali kepada pemilik sah. Lahan yang berdiri bangunan ruko dan rumah tersebut dieksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Boyolali pada Kamis (23/10/2025).

Doni Satriyo Wibowo, salah satu ahli waris, mengatakan bahwa kakeknya memiliki dua anak kandung, yaitu ibunya dan tantenya.

Selain dua anak kandung, kakeknya juga memiliki satu anak angkat.

Namun, sejak 1993, setelah mendiang kakeknya meninggal dunia, tanah itu langsung dikuasai oleh anak angkat.

Sementara ibu dan tantenya yang merupakan anak kandung justru meninggalkan rumah di Boyolali.

Padahal, sedianya tanah tersebut akan dibagi rata.

Baca juga: Kisah Heroik Damkar Boyolali, Turun ke Sumur Sedalam 18 Meter Demi Selamatkan Anak Kambing

Pada 2001, pihaknya selaku ahli waris sah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Boyolali.

Namun anak angkat yang menjadi termohon melakukan upaya banding.

Meski pihak ahli waris menang di tingkat banding, termohon tetap melanjutkan upaya hukum hingga kasasi.

"Di Mahkamah Agung kita juga menang. Karena memang seluruh dokumen yang kita miliki itu terbukti yang anak kandung adalah ibu saya dan adiknya ibu saya," ujarnya.

Doni mengaku lega setelah 25 tahun memperjuangkan hak keluarganya.

"Sebelum kita eksekusi, kita sudah minta keluar secara mandiri," katanya.

"Alhamdulillah eksekusi berjalan lancar," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved