Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Intip Goreng, Kuliner Legendaris Khas Solo Inovasi Emak-emak agar Nasi Tak Kedaluwarsa
Kerak nasi ini tercipta karena beras yang dimasak di dalam dandang dan diletakkan diatas bara api.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di Solo, Jawa Tengah, ada beberapa kuliner yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Salah satu yang terkenal adalah intip goreng.
Intip goreng merupakan makanan dari lapisan nasi kering, yang terdapat di dasar dandang, atau kuali penanak nasi bertekstur keras dan sedikit hangus terbakar disebut kerak nasi.
Baca juga: Sejarah Kue Kuping Gajah, Kue Kering Legendaris yang Biasa Disajikan Masyarakat Solo saat Lebaran
Kerak nasi ini tercipta karena beras yang dimasak di dalam dandang dan diletakkan diatas bara api.
Di daerah Jawa khususnya masyarakat Surakarta menyebut kerak nasi ini sebagai intip.
Di Solo, intip diolah menjadi makanan yang khas.
Proses pembuatan intip bisa dibilang sangat rumit.
Terlebih dahulu, sisa nasi yang melekat pada dandang dilepas kemudian dikeringkan dan digoreng. Terdapat makanan serupa yang mirip dengan intip, yaitu rengginang.

Perbedaaan rengginang dan intip adalah terletak pada proses pembuatannya.
Jika intip didapatkan di dasar dandang dari proses menanak nasi, sedangkan rengginang adalah makanan ringan yang secara sengaja dibuat khusus dan terpisah dari proses menanak nasi.
Selain itu bahan yang digunakanpun jauh berbeda, intip menggunakan beras dan rengginang menggunakan ketan putih atau ketan hitam.
Cara menggoreng intip ini pun ada teknik khususnya. Intip harus terendam di dalam minyak panas agar matangnya merata.
Jika tidak, intip akan gosong pada bagian pinggir dan mentah pada bagian tengahnya.
Baca juga: Asal Usul Lenjongan, Jajanan Pasar Khas Solo yang Konon Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda
Intip asli maupun buatan merupakan makanan khas Solo yang sudah dikenal, dengan ciri khasnya adalah taburan kinco atau gula jawa cair yang dibalur di atas gorengan atau taburan garam halus bagi penyuka asin.
Sisa nasi yang semi gosong ini memiliki kenikmatan tersendiri dan paling banyak dicari oleh para pendatang untuk dijadikan oleh-oleh.
Disebut intip asli atau intip buatan, karena kedua intip ini memiliki proses yang berbeda.
Intip asli melalui proses memasak beras terlebih dahulu, kemudian didapatkahlah intip asli.
Baca juga: Sejarah Tongseng, Kuliner Solo yang Terinspirasi Timur Tengah, Dikenalkan oleh Warga Klego Boyolali
Sedangkan intip buatan tidak melalui proses memasak beras.
Intip buatan ini sengaja dilakukan kemudian dicetak dengan bentuk melingkar dan dibakar diatas bara api.
Tekstur dari intip asli sangat gurih dan rapuh saat dimakan.
Sementara itu, intip buatan tidak gampang rapuh atau patah dan padat atau tebal.
Intip dapat ditemui pada toko oleh-oleh seperti Pasar Klewer, Pasar Jongke, Pasar Singosaren dan Toko Roti Orion. Sedangkan untuk intip goreng asli dapat ditemukan di antara kraton mangkunegara di Pasar Legi Solo.
(*)
Sejarah Ibu Basuki Bakery: Roti Legendaris Klaten Sejak 1995, dari Rumahan Kini Punya Banyak Cabang |
![]() |
---|
Sejarah Kroket : dari Kudapan Bangsa Eropa, Bisa jadi Sajian Wajib Hajatan di Solo Raya |
![]() |
---|
Sejarah Bubur Lemu, Kuliner Khas Solo yang Legendaris, Makanan Penting di Era Kasunanan Surakarta |
![]() |
---|
Sejarah Kue Kembang Jambu, Camilan Jadul Khas Klaten yang Kini Mulai Langka |
![]() |
---|
Sejarah Gatot, Jajanan Legendaris yang Kini Langka di Wonogiri, Makanan Sejak Zaman Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.