Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sejarah Sragen

Mengenal Apa itu Pasar Tambak Sragen, Tradisi yang Cuma Ada Setahun Sekali

Pasar ini menjadi ajang untuk memenuhi kebutuhan warga Dukuh Tambak yang mungkin sulit didapatkan di pasar biasa.

Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
TribunSolo.com / Septiana Ayu
PASAR TAMBAK - Susana Pasar Tambak, di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen yang ada setiap satu tahun sekali setiap Bulan Suro, Kamis (10/8/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Di tengah gemuruh kesibukan dunia modern, ada sebuah tradisi yang masih bertahan dengan kental di Dukuh Tambak, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

Setiap malam Jumat Wage pada minggu pertama bulan Suro, warga Dukuh Tambak dan sekitarnya berkumpul di tanah lapang yang terletak di pojok desa.

Tanah yang biasanya sunyi ini tiba-tiba berubah menjadi pasar yang ramai, penuh dengan berbagai aktivitas, dan tak jarang berlangsung hingga malam hari.

Pasar Tambak: Pasar yang Hanya Ada Setahun Sekali

Pasar Tambak, begitulah warga setempat menyebutnya, memang memiliki keunikan tersendiri. Pasar ini hanya muncul sekali dalam setahun, menjadikannya sebuah tradisi yang sangat dinanti oleh masyarakat.

Pada hari tersebut, warga yang biasanya menjalani aktivitas sehari-hari mereka di desa kecil itu, berbondong-bondong datang untuk membeli atau sekadar melihat barang-barang yang diperdagangkan di pasar tersebut.

Pasar Tambak tidak seperti pasar pada umumnya yang ramai setiap hari. Hanya pada malam Jumat Wage di minggu pertama bulan Suro, pasar ini hadir dan memeriahkan kehidupan sosial masyarakat Dukuh Tambak.

Meskipun hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, Pasar Tambak memiliki daya tarik yang kuat bagi warga sekitar.

Barang-barang yang Dijual di Pasar Tambak

Menariknya, barang-barang yang diperdagangkan di Pasar Tambak pun tidak biasa.

Mayoritas barang yang dijual berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat pedesaan, seperti peralatan dapur, perlengkapan pertanian, dan barang-barang untuk kebutuhan peternakan.

Pasar ini menjadi ajang untuk memenuhi kebutuhan warga Dukuh Tambak yang mungkin sulit didapatkan di pasar biasa.

Tak kurang dari 20 pedagang turut meramaikan pasar tahunan ini.

Mayoritas pedagang adalah warga Dukuh Tambak itu sendiri, yang turut menjual hasil kerajinan tangan, peralatan rumah tangga, hingga kebutuhan pertanian dan peternakan.

Kehadiran mereka menambah kesan kekeluargaan dalam pasar yang hanya ada setahun sekali ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved