Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Lebaran 2025

Tren Baru Piknik ke Tawangmangu, Tak Hanya Bawa Pulang Oleh-oleh Stroberi, Tapi juga Buket Bunga

Lapak-lapak yang menjual buket bunga pun ramai didatangi pembeli, salah satunya di lapak Florist Bukit Mongkrang.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ada tren baru ketika berwisata ke kawasan wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Biasanya, para wisatawan pulang dengan membawa oleh-oleh stroberi atau makanan khas Tawangmangu.

Namun, kini tidak sedikit para wisatawan pulang membawa buket bunga.

Baca juga: Tawangmangu Karanganyar Tak Seramai Libur Lebaran Tahun Lalu, Omzet Warung Makan Turun 25 Persen

Lapak-lapak yang menjual buket bunga pun ramai didatangi pembeli, salah satunya di lapak Florist Bukit Mongkrang.

Belum selesai penjualnya merakit bunga, datang lagi pembeli secara bergantian.

Penjual buket bunga, Putri mengatakan karena jadi tren baru, kini penjual buket bunga di kawasan Tawangmangu menjamur.

"Iya jadi trend baru, penjualnya disini juga sudah banyak," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/4/2025).

Baca juga: Libur Lebaran 2025, Kawasan Wisata Tawangmangu Karanganyar Tak Seramai Tahun Lalu, Ini Kata Pedagang

Putri menambahkan lapak buket bunganya sudah dibuka selama setahun terakhir.

Menurutnya, pembeli kebanyakan datang saat akhir pekan.

Dan saat ramai di akhir pekan, ia bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 1.000.000.

"Kalau dulu pas belum banyak yang buka, pas ramai bisa dapat Rp 4.000.000, karena sekarang banyak yang buka, pendapatannya dibawah Rp 1.500.000, antara Rp 500.000 sampai Rp 1.000.000," jelasnya.

Baca juga: 5 Fakta Tragedi Pohon Tumbang di Tawangmangu Tewaskan Wisatawan, Begini Kesaksian saat Kejadian

"Awal dan akhir bulan juga beda, kalau awal bulan, di hari Sabtu Minggu banyak yang beli, kalau akhir bulan, hari Sabtu Minggu tidak terlalu banyak," jelasnya.

Ia menyebut pembeli buket bunganya tidak hanya dari pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk asmara saja.

"Nggak mandang umur yang beli, biasanya ada orang tua yang beli, anak-anak kecil banyak yang beli, anak-anak SMP itu banyak yang beli," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved