Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Oleh Oleh Khas Solo

Karak dan Intip Jadi Camilan Favorit yang Diburu Pemudik di Pusat Oleh-oleh Pasar Jongke Solo

Para pemudik memburu keripik seperti Karak yang harganya mencapai Rp 70 ribu per kilogram maupun Intip

|
TRIBUNSOLO.COM/Andreas Chris
CAMILAN FAVORIT - Pusat oleh-oleh jadi salah satu lokasi idaman pemudik di Solo jelang arus Balik Lebaran 2025, Sabtu (5/4/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sepekan terakhir pasar oleh-oleh di Kota Solo menjadi salah satu lokasi favorit bagi para pemudik.

Salah satunya yang terjadi di Pasar oleh-oleh Jongke yang ada di jalan Dr Rajiman Solo.

Hingga Sabtu (5/4/2025) masih nampak pemudik dari berbagai daerah memadati toko-toko yang menjajakan oleh-oleh khas Kota Bengawan tersebut.

Hari, salah satu pemilik toko oleh-oleh yang berada di Pusat Oleh-oleh Pasar Jongke menerangkan bahwa dalam sepekan terakhir ada peningkatan penjualan yang cukup signifikan.

Baca juga: Oleh-oleh Khas Klaten, Jenang Ayu Bu Sono yang Laris Manis Tiap Momen Liburan

"Sudah ada peningkatan sejak H+1 Lebaran memang, ya kalau dikira-kira mungkin bisa 5 kali lipat dibanding hari biasa," terang Hari saat ditemui TribunSolo.com.

Ia melanjutkan, ada beberapa camilan yang diburu oleh para pemudik yang akan membawa oleh-oleh ketika kembali ke perantauan tersebut.

Hari menjelaskan para pemudik memburu keripik seperti Karak yang harganya mencapai Rp 70 ribu per kilogram maupun Intip yang dibandrol dengan harga Rp 12 ribu per bungkus.

"Kalau di sini yang laris itu jenis keripik seperti Karak, keripik ceker ayam, sampai Intip," lanjut dia.

Meski mengalami peningkatan di momen Lebaran kali ini, Hari menjelaskan kondisi tersebut tak seperti Idul Fitri tahun 2024.

Menurut Hari, ada penurunan pengunjung di toko-toko oleh-oleh di sana dibanding dengan Lebaran tahun lalu.

Hal itu diakui Hari nampak dari kedatangan para pembeli yang berbeda dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Oleh oleh Khas Wonogiri Geti Wijen, Camilan Tradisional yang Awet Hingga 2 Bulan

"Memang ada peningkatan dari hari biasa. Tapi kalau dibanding Lebaran tahun lalu, ini sepertinya ada penurunan pembeli," ungkap dia.

"Kalau saya patokannya dari kedatangan pengunjung. Untuk Lebaran tahun lalu, pengunjung sudah mulai berdatangan sejak pukul 09.00 WIB pagi,"

"Tapi untuk Lebaran tahun ini baru nampak pengunjung datang itu di atas pukul 10.00 WIB. Gatau kenapa mungkin karena libur Lebarannya lebih panjang atau memang ekonomi sedang lesu," pungkasnya.

Hari menjelaskan bahwa di hari biasa, keuntungan yang bisa dikantongi olehnya dalam sehari rata-rata Rp 1 juta. Dan kini di Libur Lebaran bisa naik hingga mencapai rata-rata Rp 4-5 juta per hari.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved