Aksi Damkar Sragen

Mengenal Ular Hijau Ekor Merah yang Dievakuasi Damkar Sragen, Punya Bisa Mematikan Belum Ada Penawar

Damkar Sragen mengevakuasi ular hijau ekor merah di tengah pemukiman warga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com
EVAKUASI ULAR GANAS - Dua ekor ular hijau ekor merah atau Trimeresurus insularis ditemukan di Lapangan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (7/3/2021). Damkar Sragen baru-baru ini mengevakuasi jenis ular tersebut dan ungkap bahaya bisanya melebihi kobra. 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Damkar Sragen mengimbau agar warga mewaspadai ular hijau ekor merah atau Trimeresurus albolabris.

Spesiel ular ini lebih disebut lebih berbahaya dari ular kobra.

Dikutip dari Kompas.com, Damkar Sragen mengevakuasi ular tersebut di tengah pemukiman warga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Baca juga: Aman, Ratusan Jemaah Calon Haji 2025 Sragen Terima Vaksin Meningitis Sebelum Berangkat ke Tanah Suci

"Kami juga kemarin melakukan penangkapan ular hijau ekor merah. Itu tingkat bisanya mungkin bisa setara atau lebih tinggi dari kobra," kata Tommy Isharyanto, Kabid Damkar Satpol PP Sragen, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/4/2025).

Tommy menjelaskan, ular itu lebih berbahaya dari kobra bukan tanpa alasan.

Pasalnya sampai kini penawar bisa ular hijau ekor merah belum tersedia di Sragen. 

Oleh karenanya, gigitan ular itu bisa berdampak fatal.

Baca juga: Cerita Evakuasi Ular Piton Sepanjang 3 Meter di Klaten, Petugas Terpaksa Gali Tanah Sampai ke Sarang

"Dari referensi kami di Sragen itu belum ada penangkalnya," ujarnya. 

Sejak Januari hingga Maret 2025, Damkar Sragen mencatat 48 kali evakuasi ular, dengan lonjakan laporan terjadi pada bulan Maret. Data tersebut menunjukkan:

  • Januari: 13 evakuasi
  • Februari: 11 evakuasi
  • Maret: 24 evakuasi

"Kalau dari aduan warga yang masuk meningkat. Intensitas cukup tinggi," ujar Tommy.

Baca juga: Ular Piton Berkeliaran di Tengah Jalan Slamet Riyadi Solo, Ternyata Kerap Bersembunyi di Saluran Air

Musim penghujan disebut sebagai pemicu utama meningkatnya aktivitas ular, karena aroma mangsa menyebar lebih kuat dan luas.

"Makanya beberapa ular dievakuasi di kandang ayam, bebek, ayam seperti itu," bebernya.

EVAKUASI KOBRA : Petugas Damkar Sragen evakuasi ular kobra Jawa sepanjang 1 meter di rumah warga Kampung/Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Kamis (10/4/2025). Keberadaan ular itu diketahui saat hendak membongkar tumpukan genteng yang berada di belakang rumah.
EVAKUASI KOBRA : Petugas Damkar Sragen evakuasi ular kobra Jawa sepanjang 1 meter di rumah warga Kampung/Kelurahan Sine, Kecamatan/Kabupaten Sragen, Kamis (10/4/2025). Keberadaan ular itu diketahui saat hendak membongkar tumpukan genteng yang berada di belakang rumah. (TribunSolo.com/ Septiana Ayu)

Kobra dan Piton Masih Dominan

Jenis ular yang paling sering muncul adalah kobra jawa dan piton. Dalam kasus terbaru, seekor kobra dewasa sepanjang 1 meter berhasil diamankan dari belakang rumah warga di Kampung Sine, Kecamatan Sragen Kota, pada Kamis (10/4/2025).

"Kalau kobra jawa 1 meter sudah dewasa. Bisanya mematikan itu. Kalau tidak ditangani segera fatal," kata Tommy.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved