Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Menteri Kunjungi Jokowi di Solo

Berkunjung ke Solo, Wamentan Optimis Tahun Ini Stop Beras Impor, Targetkan Penyerapan 2 Juta Ton

Sejauh ini setidaknya 1,3 juta ton beras berhasil terserap. Ia pun berharap target 2 juta ton beras bisa tercapai.

|
Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
IMPOR BERAS. Penjual beras di Pasar Bunder Sragen, Jumat (17/3/2023). Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan hingga akhir April 2025 pemerintah mampu menyerap hingga 2 juta ton beras. Jika ini terjadi ia optimis bisa menghentikan ketergantungan terhadap impor. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan hingga akhir April 2025 pemerintah mampu menyerap hingga 2 juta ton beras. Jika ini terjadi ia optimis bisa menghentikan ketergantungan terhadap impor.

“Kalau April 2 juta ton beras tapi diserap dalam bentuk gabah kita bisa sampaikan ke Presiden tahun ini kita tidak akan impor beras,” ungkapnya usai bertamu di kediaman Jokowi, Minggu (20/4/2025).

Baca juga: Pemkab Sukoharjo dan Baznas Salurkan 4.100 Bantuan Beras pada Eks Karyawan Sritex, Ini Harapan Etik

Sejauh ini setidaknya 1,3 juta ton beras berhasil terserap. Ia pun berharap target 2 juta ton beras bisa tercapai.

“Kita sudah serapannya 1,3 juta. Saya berharap akhir bulan April 2 juta ton udah,” terangnya.

Sejumlah masalah penyerapan masih dihadapi di beberapa daerah. Ia pun segera mengatasi masalah ini agar penyerapan beras bisa maksimal.

“Presiden sudah menargetkan untuk tidak impor. Kita bisa lihat produksinya melimpah rakyat happy dibeli dengan harga Rp 6500. Ada beberapa wilayah di Lampung, Sumatera Selatan. Kita kirim bulog ke sana,” tuturnya.

Secara umum menurutnya mayoritas petani sudah merasakan penyerapan hasil panen secara maksimal. Mereka pun bersemangat untuk kembali mulai menanam.

“Maksud saya so far dalam lingkup statistik dan margin error petani kita happy terhadap kondisi pupuk yang ada, serapan panen yang bagus. Karena begitu kita panen bagus petani kita semangat nanem lagi. Sekarang petani lagi semangat nanem lagi,” jelasnya.

TEMUI JOKOWI - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bertamu ke kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu (20/4/2025). Isu matahari kembar berhembus setelah sejumlah menteri-menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendatangi Mantan Presiden Jokowi di momen syawalan. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menganggap pihak yang menghembuskan isu ini berlebihan.
TEMUI JOKOWI - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bertamu ke kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu (20/4/2025). Isu matahari kembar berhembus setelah sejumlah menteri-menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendatangi Mantan Presiden Jokowi di momen syawalan. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menganggap pihak yang menghembuskan isu ini berlebihan. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Sosok Sudaryono, Wamentan yang Bakal Cek Gudang Bulog, Terkait Temuan Beras Berkutu

Ia bersyukur di tengah negara tetangga sedang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, Indonesia tidak demikian.

“Malaysia lagi susah, Filipina berasnya lagi susah. Termasuk Jepang lagi susah. Mereka lagi krisis beras. Dari 40 sekian ribu menjadi 90 sekian ribu. Di atas 100 ribu rupiah satu kg,” tuturnya.

Ia tak memungkiri masih ada sejumlah masalah terkait penyerapan beras di beberapa wilayah. Namun menurutnya mayoritas penyerapan sudah berjalan baik.

“Di antara isu negatif yang dihembuskan pihak tertentu alhamdulillah beliau mengkonfirmasi rakyat di bawah happy. Kalau ada satu dua gabahnya nggak diambil kita akan berusaha perbaiki. Tapi tidak kemudian satu case menutup jutaan case. Bukan berarti kita menutup kejelekan,” jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved