Menteri Kunjungi Jokowi di Solo
Berkunjung ke Solo, Wamentan Optimis Tahun Ini Stop Beras Impor, Targetkan Penyerapan 2 Juta Ton
Sejauh ini setidaknya 1,3 juta ton beras berhasil terserap. Ia pun berharap target 2 juta ton beras bisa tercapai.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menargetkan hingga akhir April 2025 pemerintah mampu menyerap hingga 2 juta ton beras. Jika ini terjadi ia optimis bisa menghentikan ketergantungan terhadap impor.
“Kalau April 2 juta ton beras tapi diserap dalam bentuk gabah kita bisa sampaikan ke Presiden tahun ini kita tidak akan impor beras,” ungkapnya usai bertamu di kediaman Jokowi, Minggu (20/4/2025).
Baca juga: Pemkab Sukoharjo dan Baznas Salurkan 4.100 Bantuan Beras pada Eks Karyawan Sritex, Ini Harapan Etik
Sejauh ini setidaknya 1,3 juta ton beras berhasil terserap. Ia pun berharap target 2 juta ton beras bisa tercapai.
“Kita sudah serapannya 1,3 juta. Saya berharap akhir bulan April 2 juta ton udah,” terangnya.
Sejumlah masalah penyerapan masih dihadapi di beberapa daerah. Ia pun segera mengatasi masalah ini agar penyerapan beras bisa maksimal.
“Presiden sudah menargetkan untuk tidak impor. Kita bisa lihat produksinya melimpah rakyat happy dibeli dengan harga Rp 6500. Ada beberapa wilayah di Lampung, Sumatera Selatan. Kita kirim bulog ke sana,” tuturnya.
Secara umum menurutnya mayoritas petani sudah merasakan penyerapan hasil panen secara maksimal. Mereka pun bersemangat untuk kembali mulai menanam.
“Maksud saya so far dalam lingkup statistik dan margin error petani kita happy terhadap kondisi pupuk yang ada, serapan panen yang bagus. Karena begitu kita panen bagus petani kita semangat nanem lagi. Sekarang petani lagi semangat nanem lagi,” jelasnya.

Baca juga: Sosok Sudaryono, Wamentan yang Bakal Cek Gudang Bulog, Terkait Temuan Beras Berkutu
Ia bersyukur di tengah negara tetangga sedang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, Indonesia tidak demikian.
“Malaysia lagi susah, Filipina berasnya lagi susah. Termasuk Jepang lagi susah. Mereka lagi krisis beras. Dari 40 sekian ribu menjadi 90 sekian ribu. Di atas 100 ribu rupiah satu kg,” tuturnya.
Ia tak memungkiri masih ada sejumlah masalah terkait penyerapan beras di beberapa wilayah. Namun menurutnya mayoritas penyerapan sudah berjalan baik.
“Di antara isu negatif yang dihembuskan pihak tertentu alhamdulillah beliau mengkonfirmasi rakyat di bawah happy. Kalau ada satu dua gabahnya nggak diambil kita akan berusaha perbaiki. Tapi tidak kemudian satu case menutup jutaan case. Bukan berarti kita menutup kejelekan,” jelasnya.
(*)
Sejumlah Menteri ke Solo Panggil Jokowi Bos hingga Isu Matahari Kembar, Ganjar Tanggapi Bijak |
![]() |
---|
Sejumlah Menteri Sowan ke Rumah Jokowi di Solo, Pihak Istana : Jangan Giring Opini 'Matahari Kembar' |
![]() |
---|
Awal Mula Munculnya Istilah 'Matahari Kembar' : Disinggung Politikus PKS, Dibantah Jokowi di Solo |
![]() |
---|
Wamentan Akui Dapat Pujian saat Kunjungi Jokowi di Solo, Beras Melimpah saat Negara Tetangga Sulit |
![]() |
---|
Di Solo, Jokowi Bantah Isu Matahari Kembar di Indonesia : Matahari Hanya Satu yaitu Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.