Sejarah Ayam Tim Goreng Bu Better, Kuliner Legendaris di Palur yang Berdiri Sejak 1969

Meski permintaan tinggi dan nama besar rumah makan ini telah meluas, Bu Better dan keluarga memilih untuk tidak membuka cabang di luar Solo Raya.

Baca juga: Sejarah Nasi Goreng Pak Basiyo, Kuliner Hidden Gem Legendaris di Sukoharjo, Langganan Para Pejabat

Saat ini, hanya ada empat lokasi—semuanya berada di wilayah Solo Raya, termasuk pusatnya di Palur.

Keputusan ini dilandasi keinginan untuk menjaga kualitas dan kestabilan rasa yang menjadi pondasi utama keberhasilan usaha mereka.

Jika dibandingkan dengan waralaba-waralaba kuliner yang agresif memperluas jaringan, pendekatan konservatif Bu Better justru membuat bisnis ini bertahan lebih dari 40 tahun dengan loyalitas pelanggan yang luar biasa.

Tak hanya disajikan langsung di rumah makan, ayam tim Bu Better kini juga hadir dalam kemasan vakum yang bisa bertahan hingga satu bulan dalam kulkas—tanpa bahan pengawet. Konsumen cukup memanaskan kembali sebelum disajikan, dan kelezatannya tetap terjaga.

Inovasi ini menjadikan ayam tim sebagai oleh-oleh favorit dari Solo.

Rasanya yang khas dan kepraktisan penyajian membuatnya cocok dibawa ke luar kota, bahkan ke mancanegara.

Pada tahun 2001, nama Ayam Tim Goreng Dewi Sri Bu Better resmi dipatenkan untuk melindungi warisan kuliner dari penggunaan nama secara ilegal.

Ini adalah langkah penting dalam menjaga identitas dan orisinalitas produk di tengah maraknya penjiplakan dalam dunia usaha kuliner.

(*)