Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Karanganom yang Kini Jadi Nama Kecamatan di Klaten, Semangat Kawula Muda Melawan Penjajah

Karanganom bisa dibilang merupakan kawasan bersejarah di Klaten, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Zharfan Muhana
SUASANA KARANGANOM - Mekarnya bunga Tabebuya jadi spot foto dadakan di Dusun Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 2024 lalu. Beginilah sejarah Karanganom Klaten. 

TRIBUNSOLO.COM,KLATEN - Karanganom adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Karanganom bisa dibilang merupakan kawasan bersejarah di Klaten.

Bagaimana tidak? Di sini ada dua bangunan peninggalam sejarah berupa pabrik gula dan Masjid Joglo.

Baca juga: Asal-usul Nama Sondakan yang jadi Kelurahan di Solo, Kisah Kebaikan Ki Sondaka saat Boyong Kedhaton

Asal-usul Karanganom

Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah utara Kota Klaten menyimpan kisah sejarah yang menarik, khususnya di sebuah tempat yang dulu dikenal dengan nama Melati.

Kawasan ini dulunya merupakan areal perkebunan dan pemukiman penduduk, dengan komoditas utama berupa kopi dan tembakau.

Keberadaan perkebunan ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut telah memiliki aktivitas ekonomi yang cukup berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka.

Secara administratif, pada masa itu wilayah Melati berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta.

Letaknya yang strategis—terletak di antara dua pusat budaya dan kekuasaan, yakni Surakarta dan Yogyakarta—menjadikan tempat ini sebagai lokasi persinggahan yang penting.

Baca juga: Asal-usul Nama Laweyan yang Kini Jadi Sentra Batik di Solo, Ada Beberapa Versi Cerita

Banyak sopir gerobak, yang menjadi alat transportasi utama kala itu, singgah atau menginap di wilayah ini dalam perjalanan mereka.

Melihat pentingnya wilayah ini, pada tahun 1942 Kasunanan Surakarta menetapkan pembentukan Pemerintahan Desa.

Atmotaroeno, yang juga dikenal dengan nama Mbah Dongkol, diangkat sebagai Lurah pertama.

Ia dibantu oleh beberapa perangkat desa seperti Carik (sekretaris desa), Kamituwo (Kepala Dusun), dan Gomenco (RT).

Dengan struktur tersebut, terbentuklah Pemerintahan Desa yang menjadi bagian dari Distrik Ketandan di bawah naungan Kasunanan Surakarta.

Saat awal pembentukan, wilayah ini belum memiliki nama resmi sebagai desa.

Melalui musyawarah para tokoh masyarakat, akhirnya diputuskan untuk menamainya “Desa Karanganom.”

Nama ini mengandung makna semangat muda (nom-noman) yang tengah berkobar untuk melawan penjajah.

Pemilihan nama tersebut mencerminkan semangat perjuangan rakyatnya, terutama para pemuda, dalam menghadapi masa-masa sulit menjelang kemerdekaan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved