Regrouping SD Negeri di Solo
Tak Semua SDN di Solo yang Menurun Jumlah Siswanya Ikut Regrouping Jelang PPBD 2025, Ini Alasannya
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo bakal menggabungkan (regrouping) sebanyak 28 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bengawan
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo bakal menggabungkan (regrouping) sebanyak 28 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bengawan jelang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026.
Tapi tak semua sekolah yang mengalami penurunan jumlah siswa ikut diregrouping.
Hal itu diungkap oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rineta.
Ia menerangkan bahwa ada sejumlah alasan pihaknya melakukan regrouping sekolah-sekolah tersebut.
Selain jumlah penerimaan siswa yang semakin menurun tiap tahunnya, ada alasan lain di balik kebijakan regrouping yang dilakukan di Kota Solo.
Dian menjelaskan bahwa jarak dan tingkat keselamatan siswa juga menjadi unsur yang juga dilihat oleh Disdik Kota Solo sebelum melakukan regrouping.
"Waktu kita akan me-regrouping itu memang ada beberapa pertimbangan. Pertama bahwa jarak yang akan dilalui anak itu tidak akan memberatkan anak, jarak juga tidak membahayakan anak seperti menyebrang jalan raya," ungkap Dian, Selasa (13/5/2025).

Namun demikian, Dian juga mengatakan bahwa ada sekolah-sekolah yang menurun jumlah siswanya tapi tak masuk dalam kebijakan regrouping karena sejumlah alasan.
"Ada kalanya memang (sekolah) belum ditutup apabila kondisi itu masih ada. Tapi kalau kondisi itu di sekitar ada sekolah yang mendekati, saat ini kita sudah mengantisipasi dengan regrouping," lanjutnya.
Disinggung terkait ada berapa sekolah yang bakal diregrouping tahun ini. Dian menerangkan sekitar 28 SDN bakal dilebur menjadi 13 sekolah.
Sementara itu, terkait proses regrouping sekolah-sekolah tersebut telah masuk dalam proses administrasi dan akan siap pada saat PPDB tahun ajaran baru dimulai.
"Tahun ini kita me-regrouping 28 sekolah. Menjadi 13 sekolah. Sosialisasi sudah, dan kini proses SK (Surat Keputusan). Jadi nanti waktu PPDB sudah tidak ada namanya, itu memang salah satu antisipasi dari kami," kata dia.
Baca juga: SMP dan SMA Warga Surakarta Buka PPDB Jalur Basket, Peminat dari Dalam Kota hingga Luar Negeri
Dian tak memungkiri bahwa meski telah diregrouping, kendala jumlah siswa belum tentu terselesaikan.
Hal itu diakui Dian tak lain karena ada permasalahan lain, Dian pun memberi contoh seperti salah satu SDN yang ada di Pasar Kliwon dimana harus ada sejumlah penyesuaian seperti revitalisasi bangunan agar lebih menarik bagi calon wali murid untuk menyekolahkan anak-anaknya di sana.
Regrouping 28 SDN di Solo Dikebut, Ditargetkan Tuntas Sebelum PPDB 2025/2026 Dibuka |
![]() |
---|
Tak Hanya Regrouping 28 SDN, Disdik Solo Juga Ambil Sejumlah Langkah untuk Naikkan Jumlah Siswa |
![]() |
---|
Regrouping 28 SDN, Disdik Solo Sebut Bukan Hanya karena Jumlah Siswa Terus Menurun |
![]() |
---|
Pertimbangan Regrouping 28 SDN di Solo, Menurunnya Jumlah Penerimaan Siswa hingga Faktor Jarak |
![]() |
---|
Daftar 28 SD Negeri di Solo yang Bakal Digabung Jadi 13 Sekolah Jelang PPDB 2025/2026, Mana Saja? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.