Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jungkir Balik Pasar Tradisional di Solo

BTC dan PGS di Solo Dulu Ramai Parah, Masuk Bak Antre Naik Kapal, Kini Sepi Bak Kuburan

Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) sempat menjadi ikon wisata belanja.

|
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
SEPI PENGUNJUNG - Pusat Grosir Solo (PGS) saat dikunjungi TribunSolo.com, Selasa (22/4/2025). Salah satu pedagang batik di Pusat Grosir Solo (PGS), Hendra Fendi berkisah saking ramainya masuk ke PGS dahulu layaknya antre naik kapal. Namun kini setelah menjamurnya e-commerce, pasar sepi bak kuburan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS) sempat menjadi ikon wisata belanja.

Salah satu pedagang batik di PGS, Hendra Fendi berkisah saking ramainya masuk ke PGS dahulu layaknya antre naik kapal.

Namun kini setelah menjamurnya e-commerce pasar ini sepi bak kuburan.

“Masa jayanya saya mulai hadir di sini 2010-2012. Dulu nyari barang aja susah. Sekarang sales sampai menawarkan. Waktu liburan lewat di jalan gini aja susah. Mau keluar dari PGS pun antre kendaraan. Penuh kaya mau naik kapal. Sekarang parkiran kosong-kosong,” ungkapnya, kepada TribunSolo.com, Selasa (22/4/2025).

TAK LAGI RAMAI - Salah satu pedagang batik di PGS, Hendra Fendi, saat ditemui TribunSolo.com
TAK LAGI RAMAI - Salah satu pedagang batik di Pusat Grosir Solo (PGS), Hendra Fendi, saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (22/4/2025). Hendra berkisah saking ramainya masuk ke PGS dahulu layaknya antre naik kapal. Namun kini setelah menjamurnya e-commerce, pasar sepi bak kuburan.

Ia merasakan dampak menjamurnya e-commerce sejak sekitar tahun 2017.

Sejak saat itu, kunjungan di PGS terus menurun. Apalagi pandemi covid-19 membuat orang makin terbiasa berbelanja online.

“Kalau dengan keadaan sekarang terutama beberapa bulan terakhir ini drop banyak sekali. Dari tahun ke tahun sudah banyak drop dan tahun ini makin parah dropnya,” jelasnya.

Baca juga: Solo Great Sale Digaungkan, Pedagang PGS Sebut Tak Terdongkrak: Pengunjung Sepi 

Bahkan lebaran terakhir tak mampu mendongkrak penjualan.

Saat bulan puasa ia bahkan merasakan sepinya pengunjung mirip seperti saat pandemi covid-19.

“Kalau perbandingan dengan tahun kemarin 45 persen (menurun). Sepanjang sejarah waktu saya buka toko pas puasa seperti covid. Lebaran H plus itu lumayan tapi nggak sebanding sepinya,” tuturnya.

Menurutnya, wisata belanja juga tak seramai dulu. Ia mengakui tak hanya faktor menjamurnya e-commerce yang membuat tokonya sepi pembeli.

Kondisi ekonomi menurutnya kini juga sedang tak baik-baik saja.

“Datang rombongan yang beli cuma satu daster, celana kolor. Wisata cuma jalan-jalan. Wisata belanja semakin berkurang. Mungkin daya belinya. Semua lagi susah. Berbagai sisi bidang semua drop,” ungkapnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved