Identitas Duel Berdarah Antar Gangster di Desa Gedangan Sukoharjo : 1 Orang Tewas dan 1 Luka Berat

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Identitas dua pelaku yang menyebabkan dua pemuda bersimbah darah dalam peristiwa duel di Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis (15/5/2025), akhirnya terungkap. 

Satu korban dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya mengalami luka berat.

Baca juga: Kronologi 2 Pemuda Bersimbah Darah di Sukoharjo, Saling Tantang Gangster Sukoharjo VS Gangster Solo

Kedua pelaku diketahui berasal dari kelompok gangster asal Kota Surakarta bernama Los Angeles, yang berduel dengan kelompok lawan Santa Cruz, dari Kecamatan Grogol, Sukoharjo.

Mereka bertemu dan berduel di Jalan Raya Solo-Baki, Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo melalui Kasat Reskrim AKP Zaenudin mengatakan mengatakan pelaku yang mengakibatkan korban meninggal dunia berinisial MKS (22), warga Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. 

Sedangkan pelaku yang menyebabkan korban luka berat berinisial EBA (21), warga Kratonan, Kecamatan Serengan, Surakarta.

"MKS merupakan pelaku pembacokan terhadap korban TDA (20) hingga meninggal dunia. Sementara EBA melukai korban M (17), yang mengalami luka berat di tangan,” ujar Zaenudin kepada awak media, Jumat (16/5/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS : Insiden Berdarah yang Menewaskan 1 Orang di Sukoharjo Ternyata Duel Antar Gangster!

Duel berdarah tersebut diduga dipicu oleh tantangan di media sosial antara kelompok Santa Cruz dan Los Angeles. 

Kedua kelompok membawa masing-masing sekitar delapan orang, sebagian di antaranya membawa senjata tajam.

Senjata tajam jenis cocor bebek (corbek) berhasil diamankan dari lokasi kejadian.

“Dari hasil penyelidikan, duel ini dilakukan satu lawan satu. Bukan tawuran massal. Saat ini, dua pelaku utama telah kami amankan dan proses hukum sedang berjalan,” tambahnya.

Kepolisian masih mendalami peran anggota lain dalam insiden tersebut, serta mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam aktivitas kelompok liar yang berpotensi menimbulkan kekerasan dan korban jiwa.

(*)