Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Idul Fitri 2025

Selalu Jadi Terbanyak, Ini Cara Warga Pengkok Sragen Beli Hewan Kurban: Ada Pakai Sistem Panenan

Pada tahun 2025 ini saja, total hewan kurban di Desa Pengkok sebanyak 274 ekor, yang terdiri dari 169 sapi dan 105 kambing.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Jumlah hewan kurban di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen selalu menjadi yang terbanyak di Kabupaten Sragen setiap tahunnya.

Pada tahun 2025 ini saja, total hewan kurban di Desa Pengkok sebanyak 274 ekor, yang terdiri dari 169 sapi dan 105 kambing.

Baca juga: Sapi Kurban 700 Kg di Klaten Kabur ke Ladang Jagung Sebelum Disembelih, Pemilik Sempat Terseret

Dan jumlahnya selalu meningkat setiap tahunnya.

Ternyata, ada beberapa alasan, mengapa jumlah hewan kurban di Desa Pengkok selalu menjadi yang terbanyak.

Camat Kedawung, Endang Widayanti mengatakan salah satunya karena warga Desa Pengkok memiliki kesadaran agama yang tinggi.

Selain itu, kondisi perekonomian warga Desa Pengkok juga baik.

Dimana, kebanyakan warga Desa Pengkok adalah pengusaha dan perantau.

Sehingga, saat membeli hewan kurban, kebanyakan mereka membelinya secara cash atau tunai.

"Mayoritas langsung cash, saat itu juga, karena memang kemampuan ekonomi masyarakat Pengkok cukup tinggi, tapi ada juga yang menanung, itu minoritas, ada juga yang sistem panenan," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/6/2025).

"Tapi, luar biasanya kesadaran agama masuk ke masing-asing orang, dan ekonominya cukup mampu," sambungnya.

PROSES PENYEMBELIHAN. Proses warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen menyembelih hewan kurban, yang mana pada tahun 2025 jumlahnya masih terbanyak se-Kabupaten Sragen.
PROSES PENYEMBELIHAN. Proses warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen menyembelih hewan kurban, yang mana pada tahun 2025 jumlahnya masih terbanyak se-Kabupaten Sragen. (Tribun Solo / Istimewa/ Dok. Camat Kedawung, Endang Widayanti)

Baca juga: Sapi Kurban di Jatinom Klaten Berontak dan Kabur, Berakhir Disembelih di Ladang Jagung

Endang menerangkan sistem panenan yang dilakukan warga Pengkok membeli hewan kurban adalah dengan menyisihkan hasil panen.

Dari 3 kali panen, uang mereka sisihkan, untuk kemudian dibelikan hewan kurban.

Ia menambahkan hewan-hewan kurban di Desa Pengkok disembelih di masjid.

"Rata-rata disembelih di masjid, tidak per RT, sehingga sangat guyub, kompak, dan meriah, karena rata-rata masjid itu per dukuh bisa terdiri dari beberapa RT," jelasnya.

"Satu masjid, seperti yang saya kunjungi kemarin, masjid di Randusari Pengkok kemarin terdiri dari 3 RT, menyembelih 8 ekor sapi dan 21 kambing," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved