Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Makam Kyai Ageng Henis Solo

Rekomendasi Kuliner di Kawasan Pasareyan Dalem Kyai Ageng Henis & Masjid Laweyan, Ada Ledre dan Kafe

Wisatawan yang ingin berlibur atau berwisata di Kota Solo tak perlu khawatir soal makanan apa yang akan disantap selama menghabiskan waktu di sini

TRIBUNSOLO.COM/Eka Fitriani
Mencicipi Lezatnya Kuliner Tradisional Ledre Laweyan, Sudah Ada Sejak 1984 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dijuluki sebagai kota kuliner, Solo memang menjadi surganya bagi pecinta kudapan dari jenis camilan hingga makanan berat.

Oleh karena itu, bagi wisatawan yang ingin berlibur atau berwisata di Kota Solo tak perlu khawatir soal makanan apa yang akan disantap selama menghabiskan waktu di Kota Bengawan.

Termasuk apabila pelancong akan mengunjungi dua destinasi yang bisa dikatakan cikal bakal sejarah dan penyebaran agama Islam di kota Solo yakni Pasareyan dalem Kyai Ageng Henis dan Masjid Laweyan.

Apalagi lokasi kedua destinasi tersebut yang cukup strategis berada di kawasan kampung wisata batik Laweyan membuat tempat wisata itu dekat dengan penjaja makanan.

Baca juga: Sejarah Masjid Laweyan Masjid Pertama di Solo dan Makam Kakek Raja-raja Mataram Islam,Ki Ageng Henis

Berjarak 350 meter dari destinasi wisata di sana, ada salah satu camilan yang cukup legendaris yakni Ledre Laweyan dari Kota Solo.

Di buku Kuliner Jawa dalam Serat Chentini karya Wahjudi Pantja Sunjata dkk disebutkan bahwa Ledre intip merupakan salah satu kudapan yang terserat di dalam Serat Centhini. Dimana naskah tersebut ditulis pada kurun waktu 1814-1823.

Jika wisatawan ingin merasakan kuliner atau tempat jajan yang fancy.

Tak jauh dari Pasareyandalem Kyai Ageng Henis juga terdapat sejumlah kedai kopi kekinian seperti Saudagar Coffee hingga Next Door yang tengah hits di kalangan anak muda.

Selain itu juga ada sejumlah lapak angkringan apabila wisatawan ingin menjajal untuk makan dengan budget murah seperti Wedangan Gus Plengeh yang hanya berjarak 10 meter dari destinasi wisata.

Apabila wisatawan ingin menjajal makan di kafe dengan suasana heritage, di sekitar Kampung Batik Laweyan juga terdapat Kale Locale yang berjarak 270 meter.

Kale Locale
Kale Locale (Gmaps)

Tak hanya kuliner di siang hari, di sekitar destinasi wisata tersebut juga terdapat banyak pedagang makanan legendaris apa bila wisatawan ingin mencari makan di malam hari seperti Nasi Liwet hingga Angkringan legend.

Jadi, berlibur di kota Solo selain menikmati tempat-tempat wisata.

Tak cukup rasanya apabila tak mencicipi berbagai kudapan di Kota Bengawan.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved