SPMB SMP 2025
Kuota Jalur Afirmasi SPMB 2025 di Solo Belum Terpenuhi, Beberapa eks SMPN Favorit Masih Jadi Jujugan
Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) jalur Afirmasi di Kota Solo telah ditutup
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) jalur Afirmasi di Kota Solo telah ditutup dan akan segera diumumkan pada 25 Juni 2025 mendatang.
Namun demikian, masih ada Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup mencolok dimana kuota jalur afirmasi di sejumlah sekolah masih belum terpenuhi.
Bahkan dilansir laman spmb.surakarta.go.id dimana pembaruan data terakhir dilakukan pada 20 Juni 2025 lalu, setidaknya ada 15 sekolah jenjang SMP negeri di kota Solo yang belum terpenuhi kuota jalur afirmasinya.
Padahal sesuai aturan yang berlaku, tiap sekolah hanya menyediakan 25 persen kuota dari total daya tampung siswa untuk jalur Afirmasi dan Disabilitas.
Lantas apakah benar angka calon siswa yang masuk dalam kategori keluarga miskin baik prioritas 1 (P1), P2, P3 telah berkurang drastis?

Alih-alih angka kemiskinan di kota Solo yang menjadi syarat utama calon siswa mendaftarkan jalur afirmasi di SPMB tahun 2025.
Fenomena lain justru muncul dimana sejumlah eks SMPN favorit di Kota Solo masih jadi primadona jujugan pendaftaran calon siswa termasuk jalur Afirmasi.
Meski saat ini istilah sekolah favorit telah terdegradasi dengan aturan zonasi dan pemindah tugasan guru-guru sebagai upaya pemerataan pendidikan dilakukan oleh pemerintah sejak beberapa tahun terakhir, namun nyatanya stigma sekolah favorit masih melekat di sejumlah SMPN di Kota Solo.
Baca juga: Cara Cek Peringkat Siswa di Jurnal SPMB Jateng 2025, Jangan Sampai Salah Memilih Sekolah
Menilik dari berita yang pernah dimuat TribunSolo.com beberapa waktu lalu, jika dilihat dari hasil rerata nilai ujian nasional pada tahun 2019 dari laman puspendik.kemdikbud.go.id, setidaknya 5 bekas sekolah yang pernah dicap sebagai sekolah favorit menempati peringkat teratas.
Lima sekolah tersebut antara lain, SMPN 1, SMPN 4, SMPN 9, SMPN 2 dan SMPN 3 Solo.
Untuk kelima sekolah tersebut memang hanya SMPN 1 dan SMPN 4 yang terpenuhi kuota jalur afirmasinya.
Namun 3 sekolah eks favorit lain seperti SMPN 9, SMPN 2 untuk kuota jalur afirmasinya hampir terisi penuh.
Sementara itu hanya SMPN 3 yang masih menyisakan banyak kursi kosong untuk jalur afirmasi yakni dari 64 daya tampung, baru terisi ada 31 calon murid yang mendaftar.
Bahkan dari catatan di laman tersebut ada siswa yang berjarak 4,5 kilometer yakni bertempat tinggal di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon lebih memilih SMPN 1 Solo sebagai pilihan pertama dari pada SMPN 6 atau SMPN 11 Solo yang lebih dekat dari tempat tinggalnya.
Fenomena eks sekolah favorit masih menjadi primadona di SPMB meski Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui dinas pendidikan tak henti-hentinya mengimbau orang tua murid untuk memilih sekolah yang dekat dengan rumah.
(*)
SPMB 2025, SMPN 2 Ngrampal Jadi Sekolah dengan Kekurangan Siswa Terbanyak di Sragen |
![]() |
---|
166 Siswa di Sragen Tak Lolos SPMB 2025, Diarahkan ke Sekolah yang Kursinya Kosong atau Swasta |
![]() |
---|
Daftar 23 SMP Negeri di Sragen yang Kuota Daya Tampung Belum Terpenuhi Pasca SPMB 2025 Tutup |
![]() |
---|
Ratusan Siswa di Sragen Gagal Masuk SPMB Online, Bakal Isi Kuota Sekolah Minim Pendaftar atau Swasta |
![]() |
---|
Tak Diterima Pilihan 1-3, 166 Calon Siswa di Sragen Belum Dapat Sekolah Jelang Penutupan SPMB 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.