Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

SPMB SMP 2025

SPMB 2025, SMPN 2 Ngrampal Jadi Sekolah dengan Kekurangan Siswa Terbanyak di Sragen

SMPN 2 Ngrampal hanya menerima 85 siswa dari total daya tampung sebanyak 222 kursi.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ngrampal tercatat sebagai sekolah dengan kekurangan siswa terbanyak dalam penerimaan peserta didik baru melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kabupaten Sragen.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, SMPN 2 Ngrampal hanya menerima 85 siswa dari total daya tampung sebanyak 222 kursi.

Artinya, ada kekurangan sebanyak 137 siswa di sekolah tersebut.

"Kalau di Ngrampal, memang biasanya itu buka 5 rombel, kalau dulu pernah menerima 7 rombel, dari guru berusaha untuk mengejar 7 rombel itu tadi, biar eksis seperti dulu," jelas Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, M. Farid Wajdi kepada TribunSolo.com, Sabtu (12/7/2025).

"Kalau sebenarnya membuka daya tampung 5 rombel itu hanya kurang sedikit, karena buka 7 rombel, jadi kekurangannya mencapai ratusan," sambungnya.

SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025.
SISWA SMP - Ilustrasi siswa SMP di Sragen. Sebanyak 166 calon siswa di Kabupaten Sragen dipastikan tidak lolos dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMP tahun 2025. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Secara keseluruhan, terdapat 23 SMP Negeri di Kabupaten Sragen yang belum memenuhi kuota daya tampung siswa.

Berdasarkan pernyataan Farid, hal ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk pilihan siswa yang lebih banyak mengarah ke sekolah lain, mondok, atau merantau.

"Sebanyak 53 persen SMP Negeri yang terisi, sisanya 47 persen sekolah negeri itu tidak terisi full, ya karena pendaftar tidak mendaftar ke sekolah tersebut," katanya.

"Seperti di SMPN 2 Jenar, ada potensi 2 SD, karena ada yang mondok atau mungkin merantau, jadinya tidak mendaftar," lanjutnya.

Baca juga: 166 Siswa di Sragen Tak Lolos SPMB 2025, Diarahkan ke Sekolah yang Kursinya Kosong atau Swasta

Jumlah kekurangan murid di sekolah-sekolah tersebut pun bervariasi, mulai dari 1-2 siswa hingga puluhan bahkan ratusan.

Sementara itu, total pendaftar SPMB SMP 2025 di Sragen mencapai 9.254 orang dari daya tampung keseluruhan sebanyak 9.792 kursi, sehingga masih ada 538 kursi yang belum terisi.

"Kemungkinan sekolah di luar sekolah negeri, kursi tidak terpenuhi ya karena tidak ada yang mendaftar, misalnya di sekolah SMPN Satu Atap," terangnya.

Sebanyak 166 calon siswa juga diketahui tidak lolos seleksi dan akan diarahkan ke sekolah-sekolah yang masih memiliki sisa kuota atau ke sekolah swasta.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved