Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rute Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Solo, Pengunjung Dilarang Mengenakan Pakaian Berwarna Merah

Acara kirab pusaka malam 1 Suro, akan digelar pada Kamis (26/6/2025) tengah malam.

|
KOMPAS.com/Labib Zamani
MALAM SELIKURAN SOLO - Suasana kirab malam selikuran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam menyambut lailatul qadar di Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/3/2024) malam. (KOMPAS.com/Labib Zamani) 

TRIBUNSOLO.COM - Acara kirab pusaka malam 1 Suro, akan digelar pada Kamis (26/6/2025) tengah malam.

Kirab ini bersifat terbuka untuk masyarakat umum dan akan menampilkan kerbau Kiai Slamet sebagai cucuk lampah atau pembuka barisan dalam iring-iringan.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo Dimulai Pukul 24.00 WIB, Sejumlah Ruas Jalan Ini Bakal Dilewati!

Rute

Kirab akan dimulai sekitar pukul 24.00 WIB dengan rute sebagai berikut:

Keraton Solo → Jalan Supit Urang → Jalan Alun-alun Utara → Jalan Pakubuwono → Jalan Jenderal Sudirman → Jalan Mayor Kusmanto → Jalan Kapten Mulyadi → Jalan Veteran → Jalan Yos Sudarso → Jalan Slamet Riyadi → Jalan Pakubuwono → Jalan Supit Urang → kembali ke Keraton Solo.

Dilarang Pakai Pakaian Warna Merah

Dalam momen sakral tersebut, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo melarang pengunjung mengenakan pakaian berwarna merah saat menonton.

"Karena cucuk lampah terdepan itu mahesa (kerbau) Kiai Slamet, otomatis karena karakter kerbau tersebut, dihindari untuk pakaian warna merah atau warna yang mencolok," kata Perwakilan PB XIII, KPA H Dany Nur Adiningrat, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo Dimulai Pukul 24.00 WIB, Sejumlah Ruas Jalan Ini Bakal Dilewati!

Menurut Dany, keputusan jumlah kerbau yang akan diturunkan masih menunggu arahan dari Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII.

Selama pelaksanaan kirab, tim khusus akan ditugaskan untuk mengawal Kiai Slamet demi menjaga ketertiban dan keselamatan.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga suasana sakral kirab dengan tidak menyalakan lampu flash atau membuat kegaduhan yang bisa mengejutkan kerbau.

"Tidak boleh pakai flash karena akan membuat kerbau terkejut (kaget)," ujar dia.

Dany menekankan bahwa kirab malam 1 Suro bukan sekadar pawai pusaka, tetapi merupakan momen spiritual yang sarat makna kontemplatif.

"Kami berharap masyarakat menjaga ketertiban, menjaga keheningan, kesakralan karena kirab tersebut bukan semata-mata iring-iringan saja. Tetapi merupakan kontemplasi, kita berjalan dengan tapa bisu untuk instrospeksi," ungkapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved