Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

SPMB SMP 2025

SPMB SMP 2025, 15 SMP Negeri di Solo Tak Terpenuhi Kuota Afirmasi

Padahal, jumlah SMP Negeri di Solo hanya 27 sekolah, sehingga angka tersebut tergolong signifikan.

TribunSolo.com / Zharfan Muhana
SISWA SMP - Ilustrasi siswa-siswi SMP. Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) jalur Afirmasi di Kota Solo telah ditutup dan akan segera diumumkan pada 25 Juni 2025 mendatang. Namun demikian, masih ada Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup mencolok dimana kuota jalur afirmasi di sejumlah sekolah masih belum terpenuhi. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Solo tercatat tidak memenuhi kuota jalur afirmasi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.

Padahal, jumlah SMP Negeri di Solo hanya 27 sekolah, sehingga angka tersebut tergolong signifikan.

Jalur afirmasi sendiri ditujukan bagi calon murid baru dari keluarga kurang mampu, masuk dalam kategori prioritas 1, 2, dan 3.

Namun, antusiasme pendaftar melalui jalur ini tampaknya masih minim.

Wali Kota Solo, Respati Ardi, mengakui situasi ini dan menyebut bahwa stigma terhadap sekolah favorit menjadi salah satu penyebab utama rendahnya minat masyarakat terhadap beberapa SMP negeri, terutama yang tidak populer.

“Memang dampak dari domisili ini tidak bisa instan, tapi perlahan. Tapi saya harus pastikan ke masyarakat, semua SMP itu favorit,” ujar Respati.

KUOTA AFIRMASI BELUM TERPENUHI - Wali Kota Solo, Respati Ardi saat ditemui beberapa waktu lalu. Pada pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Solo, setidaknya ada 15 sekolah yang tidak terpenuhi kuota jalur afirmasinya
KUOTA AFIRMASI BELUM TERPENUHI - Wali Kota Solo, Respati Ardi saat ditemui beberapa waktu lalu. Pada pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Solo, setidaknya ada 15 sekolah yang tidak terpenuhi kuota jalur afirmasinya (TribunSolo.com/ Andreas Chris)

Ia menekankan bahwa pemerintah kota berkomitmen melakukan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh SMP negeri, termasuk yang selama ini dianggap kurang favorit.

Salah satu langkah yang direncanakan adalah penerapan kurikulum moving class sebagai program unggulan.

“Saya akan adakan percontohan kurikulum moving class bahkan di SMP yang dikatakan tidak favorit seperti SMPN 24 dan 25. Kita pastikan pembangunan merata di semua SMP,” tegasnya.

Baca juga: Kuota Jalur Afirmasi di SPMB SMP Solo Masih Jomplang, Pengamat : Label Sekolah Favorit Masih Kuat

Menanggapi kemungkinan bahwa turunnya jumlah keluarga miskin menjadi penyebab minimnya pendaftar jalur afirmasi, Respati membantah.

Sebaliknya, ia menyoroti kurangnya program pembelajaran menarik sebagai salah satu faktor yang menyebabkan sekolah-sekolah tersebut sepi peminat.

“Ya itu memang harus promosi lagi. Agar lebih tertarik, kita akan buat program yang lebih menarik dengan kepala sekolah yang ada di sana,” tambahnya.

Ia menutup pernyataan dengan menegaskan kembali pentingnya membangkitkan kembali minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di SMP negeri, mengingat sekolah negeri di Solo bersifat gratis dan difasilitasi negara.

“Jadi memang tugas saya di pemerintahan ini untuk menarik minat anak-anak kita untuk sekolah di sekolah negeri lagi,” pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved