Pendekar Naik Motor Brong di Boyolali
Bikin Geram Warga, Aksi Pendekar Ugal-ugalan di Jalan Boyolali, Penuhi Jalur Berlawanan
Aksi arogan sekelompok pemotor yang mengaku sebagai pendekar viral di media sosial dan menuai kecaman warga.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Aksi arogan sekelompok pemotor yang mengaku pendekar viral di media sosial dan menuai kecaman warga.
Mereka terekam beraksi ugal-ugalan saat melintas di jalan nasional Solo-Semarang, wilayah Kabupaten Boyolali.
Mereka mengendarai motor knalpot brong dan formasi tak tertib yang memenuhi badan jalan.
Dalam video yang beredar di sejumlah grup media sosial, terlihat pengendara motor melaju dalam jumlah besar melaju dari arah simpang Tegalwire menuju timur.
Rombongan tersebut mengibarkan bendera raksasa di jalan raya.
Mereka tidak hanya menggunakan jalur dari arah Semarang ke Solo, namun juga secara sembrono memenuhi jalur berlawanan dari arah Solo ke Semarang.
Yang cukup mengejutkan, aksi mereka dilakukan di markas kepolisian di sisi timur jalan.
Selain memenuhi jalan dan mengganggu lalu lintas, suara bising dari knalpot brong para pemotor juga memicu keresahan warga sekitar.
Salah seorang warga, Rahayu Retno (32), warga Kecamatan Mojosongo, Boyolali, mengaku terganggu dengan suara knalpot brong yang menggelegar dari rombongan tersebut.
Dia bahkan harus menenangkan bayinya yang terbangun di tengah malam karena kebisingan tersebut.
“Jam segitu anak saya sudah tidur, eh tiba-tiba terbangun nangis karena suara motor yang bising banget. Padahal rumah saya agak masuk gang, tapi suaranya tetap terdengar keras,” ujar Rahayu saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (5/7/2025).

Dia menyayangkan aksi tersebut dilakukan tanpa pengawasan, apalagi di jalan nasional yang padat kendaraan umum.
“Malam-malam, pakai knalpot brong, ugal-ugalan, ganggu orang istirahat ,” tambahnya.
Baca juga: Pakai Knalpot Brong, Puluhan Motor Pesilat di Sragen Disita Polisi: Buat Bising Lingkungan
Tak sedikit warganet juga meluapkan kemarahannya di kolom komentar unggahan video tersebut.
Mereka mengatakan, rombongan pemotor yang mengklaim sebagai pendekar itu justru mencederai nilai-nilai ketertiban dan keamanan jalan raya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.