Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Nasib Penumpang KA Sancaka Kena Lemparan Batu di Klaten, KAI Daop 8 Dampingi Pengobatan Mata

Aksi pelemparan batu ke Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, mengakibatkan 2 orang terluka.

Istimewa/ instagram @widya_anggraini_awaw
DILEMPAR BATU. Penumpang kereta api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya dilempar batu. Kejadian ini terjadi di Klaten. 

TRIBUNSOLO.COM - Aksi pelemparan batu ke Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya, mengakibatkan 2 orang terluka. 

Kejadian tersebut terjadi saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot.

Baca juga: Korban Kereta Sancaka Dilempar Batu di Klaten Ternyata Naik Gerbong Eksekutif, Segini Harga Tiketnya

Terkait kejadian ini, KAI Daop 8 Surabaya memberikan layanan pengobatan mata kepada dua korban penumpang aksi pelemparan batu pada KA Sancaka Yogyakarta-Surabaya.

Kejadian pelemparan batu oleh orang tak dikenal (OTK) ini terjadi saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Srowot, Jawa Tengah.

Akibatnya, kaca jendela di salah satu rangkaian kereta pecah dan serpihannya mengenai wajah dua penumpang, Widya Anggraeni dan Farah Aqmarinah.

Kedua korban sempat mendapat penanganan medis saat tiba di Stasiun Solo Balapan.

Kemudian, dirujuk ke RS Triharsi Surakarta.

“KAI sangat prihatin atas kejadian ini. Fokus utama kami adalah keselamatan dan pemulihan para korban,” kata Manager Humas Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Selasa (8/7/2025).

Setiba di Surabaya, korban mendapat pendampingan lanjutan berupa layanan kesehatan di RS Mata Undaan didampingi Daop 8 Surabaya.

“Kami pastikan mereka mendapatkan penanganan medis terbaik serta pendampingan dari tim kami selama proses pemulihan berlangsung,” imbuhnya.

Baca juga: Petaka Kereta Kelinci di Gumukmas Jember, Bawa Rombongan Bocah TK, 9 Orang Terluka

KAI mengecam keras tindakan vandalisme semacam ini, yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan dan kenyamanan penumpang.

“Tindakan pelemparan batu, corat-coret, serta bentuk perusakan lainnya di lingkungan perkeretaapian merupakan pelanggaran serius yang dapat berdampak fatal,” terang Luqman.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan perjalanan kereta api dan melaporkan setiap tindakan mencurigakan yang dapat mengancam keselamatan.

“KAI juga terus menjalin kerja sama dengan aparat penegak hukum dan masyarakat sekitar jalur rel untuk meningkatkan pengawasan,” pungkasnya.

Sementara itu, dokter RS Mata Undaan Surabaya, dr. Dedik Ipung Setyawan mengatakan, korban tidak mengalami luka serius namun tetap harus menjalani perawatan lanjutan.

“Memang ada sedikit luka gores di kornea tapi minimal sudah tidak ada bekas kaca. Sudah kami cek, tidak ada yang serius tapi kita tetap akan evaluasi seminggu atau dua minggu ke depan,” kata Dedik.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved