Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Zakir Naik di Solo

Siapa Zakir Naik? Pendakwah India Datang ke Solo, Dulu Dokter hingga Pernyataan Kontroversialnya

Indonesia Lecture Tour 2025 sendiri bakal digelar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Istimewa
NIKMATI ALAM. Penceramah agama Islam asal negara India, Zakir Abdul Karim Naik datang ke objek wisata Jembatan Kaca Kemuning dan Ngargoyoso Waterfall, Senin (7/7/2025). 

TRIBUNSOLO.COM - Sosok pendakwah muslim asal India, Dr Zakir Naik bakal menggelar ceramah akbar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (8/7/2025).

Diketahui acara ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Lecture Tour 2025.

Baca juga: Respons Taj Yasin, Soal Kedatangan Zakir Naik Mendakwah di Solo: Kami Senang Beliau Hadir di Jateng

Indonesia Lecture Tour 2025 sendiri bakal digelar di sejumlah kota besar di Indonesia.

Panitia membuka gerbang acara sejak pukul 15.00 WIB, sementara rangkaian kegiatan akan berlangsung hingga sekitar tengah malam.

Sesi ceramah diawali dengan sambutan dan pembukaan, dilanjutkan dengan tausiah dari Fariq Naik, putra dari Dr Zakir Naik.

Puncak acara akan diisi oleh ceramah utama dari Zakir Naik sendiri, kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab langsung dengan peserta.

Siapa sebenarnya sosok Zakir Naik

Sosok Zakir Naik

Zakir Naik merupakan salah satu tokoh pendakwah internasional yang dikenal luas di kalangan umat Muslim, terutama karena pendekatan debatnya yang menggabungkan ilmu agama dan sains modern.

Ia sering menyampaikan ceramah di berbagai negara dengan gaya penyampaian yang lugas dan berbasis pada dalil-dalil keagamaan serta kutipan dari berbagai kitab suci agama dunia.

Latar Belakang dan Pendidikan

Dr. Zakir Abdul Karim Naik lahir pada 18 Oktober 1965 di Mumbai, India.

Ia menempuh pendidikan formal di bidang kedokteran dan meraih gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari University of Mumbai. 

Namun, sejak 1991, ia memilih untuk meninggalkan profesi dokter dan berfokus pada dakwah Islam secara penuh waktu.

Baca juga: Profil Zakir Naik, Figur Populer Muslim Konservatif, Mulai Safari Dakwah di Solo Malam Ini

Karier Dakwah

Zakir Naik dikenal sebagai pendiri Islamic Research Foundation (IRF) yang berbasis di Mumbai.

Melalui IRF, ia aktif menyebarkan ajaran Islam, termasuk melalui media televisi, buku, dan video ceramah. 

Ia juga mendirikan Peace TV, saluran televisi satelit yang menyiarkan konten dakwah ke berbagai belahan dunia, termasuk Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika.

Ceramah Zakir Naik sering kali berfokus pada perbandingan agama, dan ia kerap mengutip Al-Qur’an, Injil, Weda, dan kitab suci lainnya untuk menunjukkan persamaan serta perbedaan ajaran dalam berbagai agama.

Kontroversial

Kendati memiliki banyak pengikut, terutama di kalangan Muslim konservatif, Zakir Naik juga menjadi figur yang kontroversial.

Pemerintah India menuduhnya menyebarkan ujaran kebencian dan melarang aktivitas IRF pada tahun 2016.

Zakir kemudian meninggalkan India dan mendapatkan status permanent resident di Malaysia.

Di Malaysia, ia sempat menjadi pembicara dalam sejumlah acara besar dan diterima sebagian kalangan, namun pernyataannya yang menyentuh isu sensitif antar-ras dan antar-agama juga sempat memicu polemik.

Beberapa negara lain, termasuk Inggris dan Kanada, pernah melarang kedatangannya.

Pengaruh Global

Meskipun dilarang masuk ke beberapa negara, Zakir Naik tetap memiliki basis penggemar yang kuat di dunia Muslim.

Ceramah-ceramahnya kerap viral di media sosial dan ditonton jutaan orang di YouTube. 

Ia juga pernah menerima berbagai penghargaan dari organisasi keagamaan dan pemerintah di negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Penghargaan Tokoh Maal Hijrah dari pemerintah Malaysia.

Hingga saat ini, Zakir Naik masih aktif berdakwah melalui platform digital dan undangan ceramah di berbagai negara.

Ia dijadwalkan hadir di berbagai forum keagamaan, termasuk di Indonesia. 

Solo menjadi kota kedua dalam rangkaian tur dakwah Dr Zakir Naik di Indonesia setelah sebelumnya membuka ceramah di Medan.

Setelah dari Solo, ceramah akan berlanjut ke Stadion Gajayana Malang (10 Juli), Lapangan Tritan Bandung (12-13 Juli), dan Ex Hanggar Teras Pancoran Jakarta (18-20 Juli).

Kehadirannya selalu menarik perhatian publik, baik karena pengaruhnya di kalangan umat Muslim maupun karena kontroversi yang melekat pada sosoknya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved